Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Semua Ini Penyihir

9 September 2020   09:26 Diperbarui: 9 September 2020   09:18 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan dari tulisan sebelumnya tentang perbedaan pemahaman dan pengaruh lingkungan, hal ini tentu saja tidak terlepas dari proses komunikasi atau poses pertukaran informasi. Infomasi yang sering kita baca, kita dengar, orang-orang yang sering kita temui dan ajak diskusi  jelas akan mempengaruhi pemahaman kita. Pemahaman yang berbeda akan menghasilkan prilaku yang berbeda. Berprilaku baik atau buruk.

Prilaku inilah yang disebut dengan karakter atau kepribadian.

Seseorang bisa dikatakan berkepribadian baik jika prilakunya baik. Dan kepribadian ini bisa berubah, jika pemahamannya berubah. Makanya penting sekali untuk kita menjaga informasi yang masuk kedalam pikiran kita. Pilihlah bacaan yang baik dan benar, baik dari buku ataupun internet. Followlah akun-akun yang membangun, bukan akun-akun nyinyir yang menginformasikan tentang kehidupan orang lain. Pilihlah teman yang positif untuk sering diajak diskusi dan mengobrol.

Ingat ini: "Setiap kalimat yang terucap itu mengandung sihir"

Bukan artinya kita ini benar-benar penyihir yang punya mantra sakti ya, tapi artinya setiap ucapan itu memiliki kekuatan. Perkataan orang lain itu sangat mempengaruhi kita, sadar ataupun tidak. Maka dari itu, kita dianjurkan berkata yang baik-baik saja kepada orang lain agar pengaruhnya juga baik.

Satu perkataan buruk yang terucap akan sangat berpengaruh, sangat berbahaya bagaikan racun, dan tidak sedikit yang terus menempel kuat pada ingatan seseorang. Seketika orang bisa down dan putus asa, hanya karena satu ucapan. Bahaya, kita tidak punya aplikasi instant untuk menghapusnya loh. Kalau itu menimbulkan dosa, bisa jadi dosa abadi. Naudzubillah.

Kalimat yang baik adalah cerminan dari kepribadian seseorang. Teko hanya bisa mengeluarkan apa yang ada didalamnya. Jika didalamnya susu, maka yang keluar adalah susu. Jika isinya adalah teh, maka yang keluar adalah teh. Anggaplah kita ini memang penyihir, penyihir dengan kekuatan pada kata-katanya, pilih mana nih.. mau jadi penyihir baik atau jahat?

Kalau mau jadi penyihir baik, ucapkanlah hanya kata-kata yang baik. Yang bisa membuat orang lain bahagia, yang bisa membuatnya semangat, yang bisa menghiburnya, yang bisa membuatnya ingin bekerja lebih baik lagi. Bukan ucapan yang memaki, merendahkan, menyinggung, ataupun menyudutkan. Apa sih manfaatnya membuat orang lain merasa kerdil? Kamu mau menyihirnya jadi kodok? Lantas mau diapakan kodok itu? Apa yang kamu dapatkan setelahnya? Dapat piala atau mendali? Heran. Hehehe

Hidup bukan tentang seberapa banyak kamu mendapat piala dan mendali. Tapi seberapa banyak hal baik yang bisa kamu beri.

Apa yang sudah kamu lakukan?

Apa yang bisa kamu bagikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun