Mohon tunggu...
Eef Saefullah
Eef Saefullah Mohon Tunggu... Relawan - Berbagi informasi selama sosialisasi

Dari kecil udah gini ya itu aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tangisan Rintih pada Saat yang Dinanti

15 Mei 2021   02:35 Diperbarui: 16 Mei 2021   20:37 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Sebelumnya saya pribadi mengucapkan taqa balallahuminna waminkum mohon maaf lahir beserta batin, selamat hari raya idul fitri 1 syawal 1442 Hijriyah. 

Kita sebagai bangsa yang besar berkedaulatan dan menegakkan hak asasi manusia banyak suku, ras, budaya, dan agama semoga kita dapat melaksanakan dan merayakan hari kemenangan kita dimana masa-masa memerangi hawa nafsu yang dilaksanakan satu bulan penuh banyak hal yang terlewatkan pada tahun lalu yang berbuntut sampai hari ini. 

Sudah kita lewati sampai kita nikmati hari ini, banyak suka dan duka (tapi... Banyak dukanya yah hmmm). Dimulai dari penyebaran virus Covid 19 yang mengakibatkan kita tidak dapat berkumpul satu dengan yang lain semua aktivitas tidak dapat sepontan respects yang membengkak hingga ramadhan kali ini, diantara kita selain menahan hawa nafsu juga menahan rasa rindu pada keluarga, teman dan saudara kita yang seiman dan seperjuangan. 

Karena rindu yang tak pecah akibat wabah cukup media sosial saja yang bisa membendung derasnya rasa, teman. Rasa memiliki satu dengan yang lain membuat kita terhalang oleh jarak yang amat memisahkan kita pada tajamnya waktu dan tumpulnya bertemuh hingga hari lebaran terasa membunuh hati sampai ke lubuk titik terhenti. 

Belum sampai disitu, negara yang memiliki tempat pertama kiblat muslim sebelum ka'bah kini mendesak dan menyeru kedaulatan kesatuan beserta kemerdekaan pada sesama umat muslim yang lain. Tak lain Indonesia tercinta yang dijuluki kesatria, dimana kehidupan negara Palestina" jauh dari kata kemanusiaan yang beradab" Karena tamu yang datang tak diundang pulang diantar ke neraka . Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

wa iz akhoznaa miisaaqo baniii isrooo-iila laa ta'buduuna illalloha wa bil-waalidaini ihsaanaw wa zil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wa quuluu lin-naasi husnaw wa aqiimush-sholaata wa aatuz-zakaah, summa tawallaitum illaa qoliilam mingkum wa angtum mu'ridhuun

"Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat." Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih menjadi) pembangkang."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 83)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كَا نَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ وَكَفَرْتُمْ بِهٖ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْۢ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ عَلٰى مِثْلِهٖ فَاٰ مَنَ وَا سْتَكْبَرْتُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
qul aro-aitum ing kaana min 'ingdillaahi wa kafartum bihii wa syahida syaahidum mim baniii isrooo-iila 'alaa mislihii fa aamana wastakbartum, innalloha laa yahdil-qoumazh-zhoolimiin

"Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya (Al-Qur'an) ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya, padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur'an lalu dia beriman; kamu menyombongkan diri. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.""
(QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 10)

Sangat membingungkan bukan bila tamu mengusir tuan rumah apa yang kau ingin dari mereka yang dengan kerendah hatian dan suka rela menerima kekurangan dan keburukanmu. 

Banyak syuhada, yatim dan janda yang menjadi korban akal fikir sehingga membabi butakan hati yang Allah Subhanahu wata'ala ciptakan, segumpal darah yang jika didalamnya ada kebaikan niscaya semua yang dilakukan pun akan baik pula begitupun sebaliknya. 

Tangisan darah yang mereka hadirkan untuk kemenangan setelah berpuasa dapat membuka pintu syurga bagi mereka, amin. 

Dunia yang sementara ini semoga menjadi ladang amalan bagi pemersatu muslim yang ada di muka bumi ini. Rasa sabar, ikhlas, dan tadabbur semoga menjadi balasan kita di yamul hisab kelak

Indonesia kesatria mu semoga menjadi orang-orang yang berada di jalan menuju ridhomu ya Allah. 

Sekian terimakasih

#save_palestina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun