Â
Embah Iyam terlihat bermuka cerah kala mendapat cerita para tetangga didatangi orang yang telah meninggal. Bukan dalam mimpi, tetapi senyatanya menjelang shalat Isya.
Tetangga sebelah bercerita kedatangan almarhumah, tetangganya yang meninggal sehari sebelumnya. Disadari bahwa tetangganya itu sudah wafat, apa lagi ia ikut menyaksikan mayatnya dikubur.
Tetangga lainnya juga bercerita hal serupa. Peristiwa aneh itu lalu menyebar dari mulut ke mulut. "Orang yang meninggal nampak hadir di kediaman kita. Meski sebentar, kita dibuat terbengong," ujar Sukinah, tetangga terdekat.
"Saya juga didatangi," sambung Rogayah menimpali obrolan rekannya di teras rumahnya.
"Enggak mengganggu, sih! Hanya bikin kaget saja," kata Rogayah.
Embah Iyam yang mendengar semua pembicaraan para tetangga dari cucunya prihal orang yang sudah meninggal dapat hadir di kediaman rekannya itu. Orang sekampung pun jadi geger.
Dulu-dulu belum pernah terjadi. Baru sekarang ini bisa terjadi. Kemunculannya didahului bau bunga, kadang bunga melati dan daun pandan. Dan, mendengar cerita itu semua, si embah tertawa terkekeh hingga giginya yang ompong makin jelas terlihat.
"Kok, bisa datang, ya?" Tanya Siti, sang cucu dengan rasa penasaran.
Pertanyaan itu tak segera dijawabnya. Embah Iyam malah tertawa lagi hingga menimbulkan rasa penasaran Siti.
*