Kini Bang Gege terasa makin menderita. Sebabnya lagi, ia tak dapat mengunjungi diskotik dan karaoke. Orang berkumpul tak boleh lagi di tempat itu. Gege adalah bintang karaoke. Ia dapat membawakan lagu dangdut dan pop. Termasuk lagu Barat yang pupuler hingga lagu-lagu Melayu sekalipun.
Di karaoke, Gege sering mendapat uang tip dari pengunjung lantaran memberi apresiasi kepadanya. “Suara Gege memang bikin orang kangen,” kata seorang yang sering mendatangi diskotik dan karaoke.
Pada Rabu malam Bang Gege menahan diri untuk tidak keluyuran. Tidak keluar rumah pada malam hari karena makin santernya pemberitaan ancaman virus Corona. Pada kesempatan itu ia pandangi istrinya dari kejauahan yang cemberut dan siap meluncurkan “peluru” berupa celotehan memekakan telinga.
Tanpa alasan ba bi bu, tahu-tahu Rogayah biasanya mengoceh yang menantang sang suami untuk saling berbalas “pantun” dengan suara nyaring. Nah, sebelum Rogayah memulai kebiasaannya itu, Bang Gege mencari saluran musik di layar monitor televisi.
Didapatinya rangkaian lagu dangdut. Ia nikmati sambil minum segelas air putih. Ketika raja dangdut Rhoma Irama membawakan lagu dangdut berjudul Terajana, Bang Gege berdiri di depan monitor televisi dan ikut bernyanyi sambil joget.
Rogayah yang memperhatikan kelakuan sang suami, tak tahan menahan tawa. Apa lagi lagu Terajana mengingatkan dirinya ketika Bang Gege merayunya di sebuah perhelatan perkawinan. Ketika itu Gege dan Rogayah berkenalan seusai berjoget dengan lagu tersebut hingga mereka hidup berumah tangga seperti sekarang.
Rogayah masih ingat lirik lagu itu, yang berbunyi:
Pernah aku melihat musik di Taman Ria
Iramanya Melayu duhai sedap sekali
Iramanya Melayu duhai sedap sekali
Sulingnya suling bambu