Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Jangan Khawatir, Usakti Punya Stok Penyanyi Keroncong

14 Agustus 2019   10:08 Diperbarui: 14 Agustus 2019   10:34 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiratno, dosen Usakti Jakarta tengah membawakan lagu berirama Keroncong saat HUT FH'20 Usakti. Foto | Dokpri

Dulu, dugaan penulis, mahasiswa Usakti paling gemar lagu-lagu paling gemar lagu-lagu Barat. Maklum, universitas itu salah satu lembaga pendidikan elite pada saat itu. Warga Jakarta pasti paham, untuk menjadikan anak-anaknya dapat kuliah di situ perlu merogoh kocek dalam. Yang kuliah di situ pun banyak berasal dari sederet selebritas hingga anak pejabat.

Tapi, bila dilihat realitas kekinian, dunia sepertinya menjadi terbalik. Justru dari Usakti hadir penyanyi keroncong berkelas. Setidaknya "kelas tarkam", antarkampung namun tak bisa lagi dipandang dengan sebelah mata.

Wah, pokoknya keren banget.

Jika saja mereka membuat rekaman, membuat album kenangan lagu Keroncong, sangat diyakini bakal laris terjual.

Lantas, pikiran kita pun terbawa kala musik yang mirip dengan Keroncong. Yaitu, irama Lautan Teduh. Meski tak sama persis, yang jelas membuat kita ke dalam suasana tenang.

Bicara Irama Lautan Teduh tak bisa lepas dari sosok Hoegeng Imam Santoso. Ia adalah jenderal polisi yang pada masa Orde Baru memegang jabatan paling prestisius di tubuh Polri, yaitu Kapolri. Ia pegang jabatan itu antara 1968 hingga 1971.

Menurut Pipih Nugraha, jurnalis senior Kompas, pada tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 itu, publik lebih mengenal Hoegeng karena Irama Lautan Teduh-nya di TVRI bersama kelompok musik The Hawaiian Seniors.

Penyanyi /dokpri
Penyanyi /dokpri
Program musik yang digagas Pak Hoegeng kala itu sangat populer, hingga akhirnya "terpaksa" dihentikan oleh rezim Orde Baru. Salah satu alasannya, acara The Hawaiian Seniors dianggap tidak mencerminkan musik asli Indonesia.

Sebuah alasan yang terdengar "dibuat-buat." Pak Hoegeng sempat bertanya bagaimana dengan musik pop atau dangdut yang juga bukan berasal dari Indonesia. Namun dirinya tidak pernah mendapat jawaban yang jelas.

Beberapa pihak menganggap, sebenarnya musik Hawaiian merupakan musik asli Maluku. Namun sayangnya, belum ada penelitian valid tentang pernyataan itu.

Hawaiian ini bisa dibilang sangat dekat dengan orang-orang di wilayah Timur Indonesia. Musik ini disebut Hoegeng sebagai Irama Lautan Teduh. Secara geografi dan kultural sangat dekat dengan Indonesia bagian Timur terutama Maluku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun