Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Jangan Khawatir, Usakti Punya Stok Penyanyi Keroncong

14 Agustus 2019   10:08 Diperbarui: 14 Agustus 2019   10:34 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiratno, dosen Usakti Jakarta tengah membawakan lagu berirama Keroncong saat HUT FH'20 Usakti. Foto | Dokpri

Sebelum saya memperkenalkan nama penyanyi keroncong dari FH'20 Usakti Jakarta, eloknya diingatkan bahwa sampai 2005 musik keroncong tergolong masih eksis, seperti penyanyi Waljinah dengan lagu Walang Kekek, Mus Mulyadi dengan lagu Jembatan Merah, Caping Gunung yang dibawakan Gesang Martohartono.

Ini personil band asuhan Ifik Arifin yang mengiringi penyanyi Keroncong dari Usakti. Foto | Dokpri
Ini personil band asuhan Ifik Arifin yang mengiringi penyanyi Keroncong dari Usakti. Foto | Dokpri
Lagu Bengawan Solo berirama keroncong sangat beken di Jepang. Hingga kini masih melekat di hati warga dari negara Sakura itu.

Laman iMusic menyebut belakangan ini perkembangan dunia musik demikian menggembirakan. Tapi sayang ada satu jenis musik asli Indonenesia yang terkikis oleh perkembangan musik, aliran musik tersebut adalah Keroncong.

Keroncong masuk ke Indonesia pada abad ke-16, dan dibawa oleh bangsa Portugis. Pada saat itu Keroncong disebut dengan Moresco, dan saat melemahnya budaya Portugis di abad-17, musik ini semakin dikenal oleh publik hingga sampai ke negara tetangga. Lalu pada tahun 1960-an musik jenis ini redup.

Musik keroncong kembali bersinar pada abad ke-19,  saat itu musik keroncong ditambahkan beberapa instrumen seperti seruling, gitar okulele Cak, cuk, contrabass, biola, cello, dan gitar akustik.

Salah satu tokoh keroncong yang sangat dikenal publik hingga saat ini adalah Alm. Gesang. Gesang berasal dari kota Solo, ia menciptakan lagu keroncong berjudul "Bengawan Solo". Lagu tersebut mengantar nama Gesang terkenal, sampai ke Jepang.

Gesang sempat mendapat julukan Buaya Keroncong, karena sepak terjangnya yang tidak terkalahkan saat itu. Gesang wafat pada 20 Mei 2010 lalu, ia mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional karena jasanya untuk Bangsa Indonesia melalui karyanya. Nama Gesang saat ini dijadikan nama sebuah jalan di kota Surakarta.

Mengambil posisi ketika foto bareng. Foto | Dokpri
Mengambil posisi ketika foto bareng. Foto | Dokpri
**

Lantas, siapa pentolan penyanyi dengan irama Keroncong dari FH'20 Usakti itu?

Salah satunya adalah Wiratno. Ia yang kini berstatus sebagai dosen sering kali di berbagai kesempatan tampil dengan lagu irama Keroncong. Berikutnya, A Rudi Haris, ketua FH'20 Usakti. Masih ada beberapa penyanyi berirama Keroncong dari kalangan Usakti, namun penulis tak hafal namanya.

Para penyanyi berirama Keroncong itu penulis jumpai kala mereka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) FH'20 Usakti. FH'20 Usakti saat itu tengah merayakan hari jadinya yang ke-40. Mereka berkumpul di Gedung Said Sudirman Center, beberapa waktu lalu. Para penyanyi Keroncong itu mendapat sambutan hangat dari rekan-rekan mereka yang diiringi band dibawah asuhan Ifik Arifin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun