Dua orang Aparatur Negeri Sipil (ASN) yang dulu lebih poluler dipanggil pengawai negeri sipil atau PNS tengah berdiskusi dengan rekannya di ruang tunggu kantor PT Taspen, Jakarta, Kamis (28/6/2018), seputar dana BAPERTARUM-PNS yang menjadi haknya namun hingga pensiun belum dapat diambil.
Salah seorang di antara mereka ini nampak berbicara serius dengan diselingi suara meninggi sedikit emosional. Penulis yang duduk di hadapan barisan kedua orang itu kadang menoleh ke belakang dan berusaha tidak memandang secara langsung agar pembicarannya tidak terganggu.
Rasa ingin tahu seputar permasalahan orang memasuki pensiun menambah keseriusan penulis untuk mendengarkan keluh kesahnya. Penulis nguping. Di antara celoteh yang menarik penulis adalah seputar kenaikan tunjangan pensiun yang diberikan pemerintah belum lama ini. Termasuk klaim dana BAPERTARUM-PNS yang tengah diupayakan.
"Kalau pensiunan tak diperhatikan, aku tak nyoblos Jokowi lagi pada Pilpres nanti," katanya dengan logat Bahasa Jawa 'medok' yang disambut tawa rekannya.
Sambil menanti panggilan petugas untuk dilayani dalam pengurusan dana BAPERTARUM-PNS di kantor PT Taspen itu, kedua orang ini memang bicaranya tidak fokus. Ngalor -- ngidul. Namanya juga obrolan. Namun pembicaraan kedua orang itu bisa menjadi cerminan suka dan duka bagi seseorang yang tengah memasuki fase purna tugas.
Lihat pelaksanaan Pilkada, berjalan sukses. Pengamat juga mengatakan begitu. Siapa bilang PNS dan aparat - TNI dan Polri - Â tidak netral. Semua berlangsung sportif, seperti tim Jerman yang mengakui kehebatan lawan. Juara dunia, Jerman pulang kandang dari perhelatan akbar Piala Dunia setelah kalah dari Korea Selatan, kata seorang disebelahnya yang nampak lebih muda dan mengikuti perkembangan jalannya event sepakbola di Rusia itu.
Kala pembicaraan mereka tengah semakin serius, tiba-tiba datang seorang petugas PT Taspen.Petugas itu mendekati kedua orang tua yang pembicaraannya semakin seru bagai komentator di tengah keramaian orang.
"Bapak keperluannya apa, ya?" tanya petugas dengan suara perlahan dan melempar senyum.
Dengan cepat dan berbarengan, mereka menjawab, mengurus dana BAPERTARUM-PNS. Lantas, si petugas tadi menghampiri beberapa pengantre lainnya. Pertanyaan serupa juga diajukan, tujuannya untuk mengurus prihal apa. Lagi-lagi, mereka menjawab bahwa yang diurus adalah klaim dana BAPERTARUM-PNS.
**