Sebelum keluar dengan tangan hampa Joseph Goetz mengancam untuk mengajukan surat keluhan resmi karena mengetahui bahwa Bank Susquehanna di Springettsbury Township yang ingin dirampoknya tersebut tidak memiliki dana tunai. Dia melarikan diri sambil berteriak bahwa dia akan melaporkan ketidakadaan dana tunai di bank tersebut dalam sebuah keluhan resmi kepada pihak berwenang.
Seorang nasabah bank yang baru saja menggunakan layanan Drive-Thru di bank tersebut kemudian mengikuti mobil Goetz serta melaporkannya ke polisi. Akhirnya, perampok tersebut berhasil tertangkap setelah sebelumnya dalam rekam jejak polisi, dia telah berhasil merampok uang tunai di 6 bank berbeda di waktu dan tempat yang berbeda.
sumber: www.yorkdispatch.com/ci_13626348 dan www.upi.com/Odd_News/2008/11/14/Holdup_suspect_complained_bank_had_no_cash/UPI-80071226685394/
Â
Uang Tunai itu Mahal
Alat pembayaran tunai di Indonesia, uang kartal (logam dan kertas) masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat modren seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.
Â
Peredaran Uang tunai dan biaya yang ditimbulkan
Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2).
M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi total keseluruhan M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing .
DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas.
Â