Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panggilan Telepon

24 Desember 2011   03:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Panggilan Telepon Cerpen : Edy Priyatna

Suara azan Subuh sayup-sayup terdengar dari kamarku hingga membuatku terjaga dari tidurku. Namun aku masih belum mau beranjak dari ranjang tidurku. Sementara telingaku masih menikmati gema azan yang indah itu dan hatiku senantiasa menjawab panggilan tersebut. Lalu ketika suara panggilan itu selesai tiba-tiba terdengar suara panggilan lain.

“Kriiiinggggg….”

Ternyata suara dering telepon di ruang tengah. Suara itu membuat diriku bangkit dan keluar dari kamar untuk mengangkat telepon tersebut.

“Siapa ya, pagi-pagi begini telepon,” kataku dalam hati sambil menuju tempat dimana telepon itu berada. “Bismillahirohmanirohim!” ucapku sambil mengangkat gagang telepon.

“Assalamu’laikum…,” kata suara dari balik telepon memanggil mengawali pembicaraan. Aku tak kenal suara itu.

“Wa’alaikumsalam…..,” sahutku penasaran, siapa orang yang dibalik telepon itu, “Siapa ya?” tanyaku kemudian.

“Halo, apa bisa bicara dengan mas Ari Ryan?“

“Ya, saya sendiri, ini bicara dengan siapa ya?”

“Hai Ryan….ini aku Jaka nih. Sahabat lama kamu yang sudah sepuluh tahun tak berjumpa dengan kamu. Kamu ingat tidak, Ryan?”

Aku diam sambil mencari-cari kawan lamaku yang sudah lama tak bersua denganku. “Jaka…? Jaka siapa! Aku tidak punya kawan bernama Jaka,” kataku dalam hati sebelum menjawab suara dari balik telepon itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun