Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Jamu Tradisional Kini Telah Masuk ke Hotel Bintang Lima

18 Juni 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:24 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_117223" align="aligncenter" width="441" caption="Photo by Google"][/caption]

Mulai sekarang setiap tamu yang menginap di Hotel Intercontinental Jakarta akan mendapat welcome drink berupa minuman jamu Nyonya Meneer, selain itu produk Nyonya Meneer juga digunakan untuk spa di Intercontinental hotel tersebut. Hal tersebut mulai berlaku sejak hari Jumat tanggal 17 Juni 2011 kemarin yang ditandai oleh suatu acara Nyonya Meneer Gathering ’Bring Indonesian Heritage to Life’ di Hotel Intercontinental Jakarta, MidPlaza, Jl. Jend Sudirman kav 10-11 Jakarta Pusat.

Produsen jamu dan obat-obatan tradisional PT Nyonya Meneer, melakukan penetrasi pasar ke kalangan kelas atas. Untuk tahap awal produsen jamu asal Semarang ini menggandeng Hotel Intercontinental Jakarta MidPlaza dan Batik Danar Hadi.

Menurut Direktur Utama PT Nyonya Meneer, Charles Saerang, bahwa selain minuman jamu tradisional, produk Nyonya Meneer juga ada bahan untuk lulur atau kosmetik. Untuk sementara ini produk yang digunakan di hotel ini sudah ada 15 jenis. Dan nantinya seluruh hotel yang masuk dalam jaringan Intercontinental di seluruh dunia akan menggunakan produk Nyonya Meneer sebagai sajian welcome drink. Selain itu tak hanya jaringan Hotel Intercontinental saja yang akan menggunakan produk Nyonya Meneer, tapi jaringan hotel Shangrila dan Kempinski juga akan mengikuti jejak yang sama. Karena Nyonya Meneer juga sudah mendapatkan tawaran dari Shangrila dan Kempinski.

Namun untuk tahap awal, Nyonya Meneer tidak akan menargetkan omzet penjualannya ke pasar atas ini. Karena yang penting adalah terjalinanya kerjasama dengan Hotel Intercontinental dan hotel-hotel berbintang lima lainnya, sehingga dengan itu akan dapat menaikkan imej jamu di mata masyarakat. Tentunya bila sudah terbangun imej tersebut maka dengan sendirinya omzet penjualan pasti akan terus meningkat.

Dalam acara Nyonya Meneer Gathering ’Bring Indonesian Heritage to Life’ tersebut dihadiri oleh para undangan dan tampak hadir juga para pejabat, pengusaha, serta para duta besar dari berbagai negara sahabat. Selain Dubes Argentina, Korsel, dan Dubes Afrika Selatan juga hadir di acara ini. Menurut Charles Saerang, setelah meyaksikan para undangan yang hadir, dia optimistis kalau jamu cepat atau lambat akan diterima masyarakat kelas atas.

Penjualan PT Nyonya Meneer rata-rata mencapai Rp500 miliar per tahun. Tahun ini Nyonya Meneer menargetkan penjualan naik 15 persen dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan penjualan perusahaan ini ditopang oleh kenaikan konsumsi jamu dan obat obatan tradisional menyusul membaiknya perekonomian nasional pascakrisis global. Dan dalam jangka waktu tiga tahun ke depan, perseroan menargetkan omzet penjualan mencapai Rp1 triliun. Nyonya Meneer telah mendorong saintifikasi jamu sehingga produsen dapat mengembangkan inovasi produk yang berbasis pengetahuan. Sehingga produknya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan.- (Sumber dari berbagai media)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun