Mohon tunggu...
Edwison Setya Firmana
Edwison Setya Firmana Mohon Tunggu... Administrasi - as simple as es puter

belajar berbagi lewat tulisan dan gambar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mencoba Memahami Efek Kejut Anies

21 Maret 2020   13:59 Diperbarui: 21 Maret 2020   14:14 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrean di halte Trans Jakarta, Senin (16/03). Foto: fanpage TMC Polda Metro Jaya.

Jakarta di Abad 21 seharusnya menggunakan media digital dan internet dalam tata kotanya, termasuk komunikasi dengan warga. Hal ini yang mungkin belum dipahami Anies. Tidak heran juga bila toa keliling menjadi pilihan dia dalam penyadaran soal banjir kemarin.

Tindakan Pemerintah harus mengedukasi masyarakat dan sedikit mungkin menimbulkan korban atau kelompok yang mendapat dampak negatif (worse off). Pilihan Gubernur Anies mengurangi layanan kendaraan umum tanpa mengurangi aktivitas penduduk kota terbukti salah. Untungnya Presiden meminta dia mengembalikan pelayanan seperti semula.

Mengurangi layanan kendaraan umum bisa dilakukan bila Pemerintah lebih dulu menetapkan seluruh kantor dan usaha harus tutup dalam jangka waktu tertentu. Setelah aktivitas jauh berkurang, maka mobilitas pun berkurang dan layanan kendaraan umum bisa dibatasi. Harus ada sinergi antar sektor dan level pemerintahan agar kebijakan yang diambil tidak ada menimbulkan korban konyol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun