Danau Toba jelas mengalami penurunan muka air yang sangat drastis selama 10 tahun belakangan. Akibatnya tak pelak dermaga menjadi monumen yang ditumbuhi semak belukar seperti Pelabuhan Urat ini.
Pengunjung disuguhi oleh pengelola kawasan dengan tulangan dermaga mengangga di atas pantai berpasir kuarsa berwarna kecoklatan dan bisa menyewa kapal motor untuk tur sekitar pantai atau untuk menikmati banana boat atau donut boat dengan biaya sekitar 300 ribu sekali pakai.Â
Bisa juga berenang di pinggiran danau gratis dengan bayar retribusi 2000 rupiah per orang dan parkir mobil 8000 rupiah.Â
Toilet atau fasilitas kamar mandi belum tersedia kecuali yang terhubung dengan hotel atau penginapan. Â Atau bisa juga merepotkan diri dengan menumpang toilet atau kamar mandi di rumah penduduk yang jaraknya sekitar 20 meter dari pinggir pantai.
Surutnya permukaan air Danau Toba merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh penduduk Pulau Samosir yang mengandalkan perekonomian dan pangan mereka dari Danau Toba dengan bercocok tanam dan menangkap ikan.Â
Banyak juga pengusaha kapal wisata yang terpaksa mengafkirkan kapal dan memberhentikan para operator kapalnya akibat tutupnya dermaga dan pendangkalan perairan sekitar dermaga.
Danau Toba merupakan danau bentukan gunung api tektonik terbesar di dunia memanjang dari utara ke selatan sepanjang 97 kilometer dan selebar 27 kilometer dengan kedalam rata-rata 500 meter, berada pada ketinggian 904 meter di atas permukaan air laut.Â
Air Danau Toba berasal dari tangkapan air dari hutan perbukitan sekelilingnya dari 5 kabupaten yaitu Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Dairi, dan Karo. Air mengalir keluar melalui Sungai Asahan dan bermuara di Selat Malaka.
Menurut hasil penelitian terakhir pada tahun 1999, konsentrasi minyak sebesar 7,5 hingga 35 miligram per liter air dan kehadiran bakteri patogenik seperti coliform sebanyak 20.000 mpn per 100 mililiter air.