Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pasangan Pilpres 2024 Prabowo-Cak Imin, Anies-AHY, Puan-Ganjar, Airlangga-Sandi

19 Juni 2022   16:10 Diperbarui: 19 Juni 2022   16:44 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo bersama Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur Anies Baswedan. (Foto: Setkab.go.id)

PANGGUNG politik kian menarik untuk dicermati. Jelang 1,5 tahun Pilpres 14 Februari 2024, manuver politik muncul saban hari mewarnai pemberitaan. Sebagai orang awam, bagai disajikan kejutan-kejutan sambil mencoba memaknai dari peristiwa politik yang terjadi.

Media memberitakan makan malam Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Muhaimin Iskandar di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022) malam. Minggu ini berita yang dibaca adalah keduanya sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan sedang mencari hari baik untuk melakukan deklarasi dan mengumumkan 'Mas Bowo-Gus Imin' sebagai pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024. Gerindra dengan 85 kursi dan PKB 58 kursi di DPR telah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan tanpa perlu menggandeng parpol lainnya.

Gabungan dua partai ini seperti yang disampaikan Prabowo usai pertemuan membawa semangat nasionalis-religius. Jika rencana pasangan ini bisa bertahan hingga pendaftaran ke KPU pada September 2023 mendatang maka menjadi alternatif pasangan yang menarik.

Mereka menajdi duet pasangan militer dan sipil. Namun, perlu dilihat bahwa karir militer Prabowo pernah ternoda. Tentu isu ini akan kembali mengemuka meski dalam Pilpres 2014 dan 2019 tidak tampak dominan. Hal menarik adalah Prabowo telah kehilangan dukungan dari kubu Islam kanan yang getol mendukung dalam dua kali Pilpres sebelumnya, karena merasa dikhianati dengan bergabungnya Prabowo dalam kabinet Jokowi.

Posisi PKB juga tidak seperti era sebelumnya yang mesra dengan PBNU. Kini Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf hendak menjadikan ormas terbesar Islam itu tidak terkontaminasi dengan tujuan politik praktis. Akibatnya, Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar, harus pontang-panting bahkan harus gontok-gontokan dengan Gus Yahya demi mempertahankan ceruk nahdliyin.

Cak Imin yang bersedia menjadi wakil bagi Prabowo tentu di bawah harapan bagi para pengurus PKB yang berisisan dengan nahdliyin di berbagai daerah itu. Pasalnya, posisi wapres tidak terlalu menguntungkan. Hal itu, bisa terlihat dari posisi Ma'ruf Amin di bawah  Presiden Joko Widodo.

Lain halnya, jika telah dibuat kesepakatan mengenai tugas dan wewenang masing-masing dalam memimpin bangsa 5 tahun, termasuk  komposisi menteri dalam kabinet jika 'Mas Bowo-Cak Imin' memenangkan Pilpres. Jika tidak, bisa ditebak nantinya, banyak manuver Cak Imin sebagai wapres akan cukup merepotkan Prabowo sebagai presiden.

Jika duet 'Mas Bowo-Cak Imin' dideklarasikan maka dipastikan menutup kemungkinan Partai Demokrat merapat. Apalagi, belajar dalam Pilpres 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditinggalkan karena Prabowo lebih meminang Sandiaga Uno, maka tak ada pilihan bagi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mendekat ke Partai Nasdem.

AHY sudah menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Tidak cukup AHY, SBY juga harus turun gunung ke kantor Nasdem Tower dalam pertemuan tertutup pada Minggu (5/6/2022) lalu. Tentu saja, SBY  dan Surya Paloh bicara kemungkinan koalisi.  Bisa ditebak harapan agar AHY bisa dinominasikan dalam Pilpres 2024.

AHY memang tidak muncul dalam Rakernas Partai Nasdem, Jumat (17/6/2022), yang menjagokan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Jenderal TNI Andika Perkasa. Namun, setelah Ganjar menyatakan tetap tunduk pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri maka prioritas unggulan adalah Anies Baswedan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun