Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Tempua

24 Januari 2020   09:24 Diperbarui: 24 Januari 2020   11:03 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh edi sst

Di manakah kaubuat sarangmu kini?

Cericitmu terdengar begitu jauh

Lebih jauh dari tempat mawar tumbuh di Bukhara

Hinggap di reranting kering

Melagukan bilah birama asing


Di manakah kaubuat sarangmu kini?

Mana sayap kecil menebah rindu

Yang  kauhela beradu hingga Seram dan Bali

Dekutmu pun makin meradu

Tatapan mataku kini hanya mengusikmu


Dulu, saat kau buat sarang

Di sela daun kelapa di tepi ladang

Yang sunyi, sesunyi kemarau tanpa nasim

Tusukan paruhmu adalah anyaman merimbun

Bersama daun bermata embun

Di manakah kaubuat sarangmu kini?

Kuterjengat oleh cericit lemah

Jeruji sebuah sangkar bergetar

oleh jemari menua yang menyentuh hingga Kaspia

Di semak-semak cermin buram terbelah

: Angin biru pun berlalu

Semarang, Akhir tahun 2019

Sumber gambar: hobibinatang.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun