Mohon tunggu...
Edgar Pontoh
Edgar Pontoh Mohon Tunggu... Freelancer - Hominum

In search of meaning

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Introvert dan Bagaimana Internet Mengubah Mereka

1 September 2019   12:30 Diperbarui: 1 September 2019   12:33 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Inilah yang sering disalahpahami. Faktor penggerak seorang introvert terlihat sangat kontra-intuitif. Intuisi yang muncul dengan mengetahui fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan karenanya membutuhkan interaksi sosial dalam kehidupannya, berbenturan dengan perilaku yang dilakukan introvert ini. Setidaknya itulah pandangan yang terjadi. Padahal sebenarnya itu sepenuhnya salah. Terlihat kontra-intuitif saja, namun sebenarnya sangat bisa dimengerti dan masuk akal.

Sifat introvert tidak menihilkan makna bahwa manusia adalah makhluk sosial hanya karena mereka tidak digerakkan oleh interaksi sosial. Introvert tetap melakukan interaksi sosial. Hanya saja, interaksi tersebut bukan menjadi faktor penggerak mereka. Frekuensi mereka bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru cenderung sedikit. Hal ini disebabkan karena seorang introvert akan merasa kurang nyaman jika terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain. Berinteraksi membutuhkan energi. Didalam interaksi tersebut, ada komunikasi---verbal dan non-verbal---, interaksi fisik, dll. Hal inilah yang tidak diprioritaskan oleh seorang introvert. Meskipun demikian, introvert tetap dapat menjalin interaksi sosial dengan orang-orang yang dekat dengannya, seperti teman dekat. Introvert lebih memilih interaksi 1-on-1 dengan orang yang dikenalnya.

Aktifitas, Pasifitas?

Karena kecenderungan untuk tidak banyak berinteraksi dengan orang lain, introvert "terjerumus" ke aktifitas-aktifitas yang berorientasi pada diri sendiri seperti membaca, menulis, menggambar, bermain musik, mendengar lagu, berpikir dan merenung, dll. Hal-hal ini mungkin dianggap sebagai hal yang pasif di mata orang lain, terlebih ekstrovert, karena mungkin mereka menganggap, aktifitas yang menyenangkan adalah pergi ke cafe, melihat dan berbincang dengan orang-orang, menemukan ide dengan cara itu. Bagi introvert, berpikir di ruang kecil lebih bisa membuka imajinasi dan terlepas dari berbagai distraksi.

Apakah ini positif?

Ini soal preferensi saja. Bagaimana orang yang berbeda bisa punya pendapat yang berbeda mengenai suatu hal yang sama. Biasa dalam masyarakat.

Masalahnya adalah pada pengembangan diri. Aktifitas yang dilakukan oleh introvert maupun ekstrovert sangat berdampak pada perkembangan kepribadian, skill maupun kepekaan terhadap sebuah masalah yang dihadapi.

Misalnya bagi sebagian introvert, sebagian besar waktu sendirinya digunakan untuk membaca buku. Jika menemukan buku yang tepat, kegiatan tersebut dapat menambah wawasan tentang dunia dan penguasaan kata-kata, terutama bagi anak-anak.

Pertanyaan pentingnya, apakah kegiatan membaca buku oleh seorang introvert itu, datang karena rasa penasarannya terhadap dunia dan kesukaannya membaca, atau karena memang tidak ada kegiatan lain yang bisa dilakukan?

Jawabannya adalah keduanya.

Awalnya karena minimnya aktifitas introvert di luar, mereka mencari kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di rumah. Melihat sebuah buku, introvert akan mencoba untuk membacanya. Tetapi, ketika introvert tidak menemukan ketertarikan atau rasa penasaran saat membaca buku tersebut, mereka tidak akan segan untuk berhenti. Preferensi ketertarikan topik dalam sebuah buku ini bisa datang dari berbagai macam faktor. Bisa dari lingkungan tempat dia tumbuh, permasalahan yang ingin dia pecahkan, rasa penasarannya terhadap suatu hal yang tidak bisa dia eksplorasi secara langsung, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun