Mari kita buat pengamatan sederhana tentang pemakaian kata ’even’ di media cetak, lewat tuturan pembawa acara, dalam pidato pejabat, lewat suara penyiar radio atau televisi. Even (dibaca ’iven’, ’e’-nya seperti ’e’ dalam ’kentang’) ternyata digunakan untuk menggantikan kata ’acara’. Ini contohnya : Dalam even ini tim bola voli kota A meraih predikat sebagai juara pertama. Atau : Even ini disponsori oleh sebuah perusahaan rokok terkemuka. Tadi malam (12 Juni 2011), pada acara Super X-tion di TransTV, dua penyiar bolak-balik menyebut kata ’even’. Di kesempatan lain sering pula para penyiar radio atau televisi mengobral even. Padahal ’even’ sendiri artinya adalah bahkan, seri, atau genap.
Anda benar. Yang mereka tulis atau ucapkan sebagai ’iven’ itu sebenarnya adalah 'acara' yang harusnya ditulis ’event’, dan dilafalkan sebagai ’ivent’ (’e’-nya seperti ’e’ pada ’sentral’). Soal kenapa ’event’ menjadi ’even’ itu bermuasal dari ketidaktahuan yang bergulir menjadi kebiasaan; kebiasaan salah, yang tanpa sadar memasyarakatkan penggunaan kata yang salah.
Kesalahan itu tak hanya terjadi pada ’even/event’. Orang juga sering salah ucap antara ’present’ (kata benda dan kata sifat) yang artinya ’hadiah’ atau ’hadir’, dengan ’present’ (kata kerja) yang artinya ’mempersembahkan’. ’Present’ yang pertama dibaca ’present’ (’e’ pertama seperti ’sentral. dan ’e’ kedua seperti ’kentang’. ’Present’ kedua dibaca ’prizent’ (’e’-nya dibaca seperti ’sentral).
Masalah homonim (sama tulisan beda cara pelafalan) dan kata-kata mirip atau kata-kata beda tipis, baik dari segi penulisan atau pelafalan, memang jadi masalah pelajar bahasa Inggris.
Inilah beberapa kata yang berpotensi salah pelafalan :
- record [rik:od) = merekam--- record [reko:d] (‘e’ seperti ‘sentral’) = rekaman
- tear [tea:] (‘e’ seperti ‘sentral) = menyobek --- tear [tie:] (‘e’ seperti ‘kentang) = airmata
Dan ini beberapa kata mirip-mirip yang berpotensi salah ucap :
- special [spesiel] (’e’ pertama seperti ’sentral’, ’e’ kedua seperti ’kentang’) --- spatial [spesiel] (’e’ pertama seperti sentral, ’e’ kedua seperti gabungan ’ae’]
- us [as] sering salah ucap dan salah tulis dengan use [yus]
Kalau yang salah ucap atau salah tulis adalah mereka yang sedang belajar, wajar saja. Tapi kalau yang salah adalah penulis naskah atau penulis berita (yang mungkin juga tidak diketahui oleh editor), atau pembawa acara, ini amat disayangkan. Itulah sebabnya, mereka yang bergiat di bidang publikasi cetak atau siaran audio-visual, harus lebih waspada agar tidak menularkan kesalahan eja atau lafal. Di dalam kamus (yang baik) sudah tersedia tuntunan car abaca dan cara menulis. Mereka yang bekerja di bidang-bidang tersebut di atas harus meluangkan sedikit waktu untuk memeriksa ejaan atau pelafalan dalam kamus atau dari program aplikasi bahasa di computer atau internet. Semuanya mudah kalau kita mau sedikit bersusah payah. Jangan biarkan ‘even’ menjadi lebih merajalela daripada ‘event’. Jangan biarkan yang benar ditenggelamkan oleh yang salah.
Even this event can be a good event, and now we are even!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI