Mohon tunggu...
Eddy Boekoesoe
Eddy Boekoesoe Mohon Tunggu... -

Peneliti industri moderen

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

May Day dan Labor-Management Relationships

30 April 2015   18:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Besok tanggal 1 Mei kaum buruh Indonesia merayakan hari buruh sebagai simbol perjuangan kaum buruh melawan pengusaha. Dalam kaitan ini hubungan buruh majikan bersifat antagonistik, dimana kaum buruh menginginkan gaji yang lebih baik, sedangkan bagi pengusaha, kemaikan gaji berarti kenaikan biaya produksi yang akan menggerus keuntungan pengusaha.

Di dunia ini ada dua macam hubungan buruh manikan. Yang pertama adalah hubungan buruh majikan (HBM) yangh antagonistik karena lahir pada sebuah masyarakat barat yang menganut falsafah, tesa, antitesa dan sintesa. HBM semacam ini sangat populer di dunia karena bangsa barat sangat mendominasi kegiatan ekonomi dunia khususnya industri.  Yang kedua adalah HBM yang sinergis diciptakan oleh industri Jepang, dimana buruh dan majikan bersatu padu dalam memajukan usaha, lalu hasil usahanya dibagi sesuai perjanjian. Jadi bentuknya bagihasil. Hasil bagian buruh biasanya disebut bonus. HBM yang sinergis ini menghemat energi yang terbuang pada situasi pertentangan antara buruh  dan majikan pada sistem antagonistik. Dengan menerapkan HBM sinergis ini industri Jepang dapat menjadi kampiun industri karena mampu mengungguli industri barat sampai saat ini. Hal ini terlihat dalam industri mobilumpamanya. HBM sinergis ini sesuai dengan karakter bangsa timur yang berdasarkan stelsel Gemeinschaft sehingga sangat nyaman pelaksanaannya di Jepang.

Bagaimana dengan Indonesia? Orang Indonesia sebagai orang timur  terpaksa menjalani HBM yang antagonistik yang tidak serasi dengan budaya Gemeinschaft yang mendasari kehidupannya karena, hampir seluruh unit usaha yang ada di negeri ini bersifat kapitalistik yang menganut HBM antagonistik.

Kata orang pandai, kaum buruh Indonesia akan tenang bekerja dan produktivitasnya meningkat bila menganut HBM sinergis seperti yang dilakukan bangsa Jepang. Namun karena para majikan ini masih sangat fanatik melaksanakan HBM antagonistik kaum buruh Indonesia akan terus merayakan hari buruh tanpa ada perubahan apapun. Kaum buruh Indonesia, kesejahteraan anda berada di tangan anda sendiri untuk memilih dan berubah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun