Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain melalui karya tulis dan aktivitas mengajar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menjadi Penulis Berdampak

6 Mei 2025   12:07 Diperbarui: 7 Mei 2025   11:51 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi penulis berdampak (Sumber gambaR: RRI co.id.).

Kompasiana sudah menjadi platform yang kita akrabi bersama. Kita sudah menulis di sini: menulis berbagai artikel, baik yang fiksi maupun nonfiksi. Ada juga dalam bentuk video yang menarik.

Tentu saja kita berterima kasih kepada pengelola kompasiana atas kesempatan dan layanan yang diberikan sehingga kita semua bisa berkarya secara berkelanjutan.

Memahami Makna Penulis Berdampak

Pertanyaan yang mengemuka: apakah kita mampu menjadi penulis berdampak? Menjadi penulis berdampak berarti menggunakan tulisan untuk membawa perubahan positif, baik bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.

Penulis berdampak tidak hanya sekadar menyalurkan ide atau gagasan, bahkan juga mampu menginspirasi, memberikan pengetahuan, atau bahkan memengaruhi kebijakan.

Inilah tantangan mereka yang berpredikat penulis. Ia tak hanya menulis untuk kepuasan dirinya sendiri, bahkan terutama untuk kepentingan masyarakat luas.

Dua Contoh Penulis Berdampak

Kita mengetahui ada sejumlah penulis berdampak yang memberikan sumbangan pemikiran dan menginspirasi masyarakat luas. Mereka membuat artikel atau buku, dan kemudian terbukti mampu memengaruhi pembaca.

Sebagai contoh, Raden Ajeng Kartini. Beliau menulis banyak surat kepada sahabatnya di negeri Belanda. Dan surat-surat itu dikumpulkan menjadi sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang atau Door Duisternis tot Licht.

Buku ini kemudian menjadi sumber inspirasi bagi pergerakan emansipasi wanita, kesetaraan gender, dan kemajuan kaum hawa di Indonesia pada umumnya. Tanpa berbagai pemikiran melalui tulisan-tulisan itu, mungkin beliau tak akan banyak diingat, bahkan barangkali tak akan dikenang dalam peringatan Hari Kartini setiap 21 April.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun