Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inilah Tiga Alasan Mengapa Orang Enggan Menulis

29 Juli 2021   06:37 Diperbarui: 29 Juli 2021   06:50 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis, mengapa orang enggan melakukannya? (Sumber:flavorwire.com)

Dorongan atau motivasi menulis mesti ada. Di samping niat dari dalam diri, dorongan dari luar memang diperlukan. Banyak orang yang bersemangat menulis setelah mendapatkan dorongan yang kuat dari luar di samping dari dirinya sendiri.

Untuk memperoleh dorongan ini, ia harus mempunyai lingkungan yang berkesesuaian. Misalnya, ia memiliki teman-teman penulis.

Kalau ada satu atau lebih temannya adalah penulis, maka kemungkinan sang teman akan bisa mengajaknya untuk berkiprah di dunia penulisan. Pengaruh lingkungan sangat besar terhadap pembentukan seorang penulis.

Dengan alasan yang sama, dalam keluarga pelukis cenderung melahirkan generasi pelukis berikutnya. Seorang seniman ukir cenderung lahir dari keluarga pengukir. Seorang dokter cenderung lahir dari lingkungan keluarga dokter

Demikian juga seorang penulis. Kalau ayah-ibunya suka membaca dan menulis, kecenderungan sang anak akan menjadi orang yang suka membaca dan menulis. Itulah kecenderungan yang terjadi, kendati dalam beberapa kasus, tidak selalu demikian.

Jika niatnya sendiri tidak ada, maka lingkungan seperti apapun tidak akan berhasil memengaruhinya. Ada ungkapan yang menyatakan, Anda bisa membawa seekor kuda ke sungai, tetapi Anda tidak bisa memaksanya minum air.

Hal lain yang mendorong seseorang untuk menulis adalah lantaran adanya kewajiban menulis. Misalnya, seorang mahasiswa yang ditugaskan menulis paper atau makalah oleh dosennya. Seorang mahasiswa yang, mau tak mau, harus menyusun skripsi jika ia mau menyelesaikan studinya. Kewajiban bisa menjadi pemicu orang untuk menulis.

Hanya saja, kewajiban seperti ini tidak menjadi jaminan ia akan menjadi penulis. Usai melaksanakan kewajibannya menulis paper atau skripsi, dia tidak mau menulis lagi. Menulis baginya sekadar untuk memenuhi kewajiban, selain itu tidak.

Ketiga, tidak tahu bagaimana caranya menulis.

Kalau hanya persoalan tidak tahu cara atau teknik menulis, saya kira, akan dengan mudah terpecahkan masalahnya. Yang bersangkutan hanya perlu memilik guru atau mentor menulis.

Ia bisa saja minta bantuan seorang penulis senior untuk menuntunnya menulis. Biasanya para penulis yang sudah berpengalaman tidak pelit membagikan pengetahuan dan pengalamannya kepada orang yang benar-benar berniat menjadi penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun