Ada dua pendapat yang berseberangan tentang penting atau tidaknya belajar bela diri (self-defense) bagi anak-anak.
Pendapat pertama menyatakan bahwa belajar bela diri itu tidak perlu. Mengapa? Karena dalam persepsi ini, anak-anak yang belajar bela diri akan menjadi anak nakal, suka mengganggu temannya karena mentang-mentang bisa bela diri.
Pendapat yang kedua, belajar bela diri itu penting bagi anak-anak, karena mereka mendapat ilmu untuk melindungi diri. Ilmu yang berguna bagi masa depan anak.
Jika demikian, belajar bela diri bagi anak-anak penting atau tidak? Menurut penulis, belajar bela diri itu penting kendati bukan merupakan sebuah keharusan. Mengapa? Berikut alasannya.
Pertama, bisa olahraga.
Bela diri adalah salah satu cabang olahraga. Jadi, penekanannya adalah pada kegiatan berolahraga.
Dengan olahraga, anak-anak akan lebih sehat, lebih bugar, dan lebih bersemangat. Olahraga dapat meningkatkan imunitas tubuhnya.Â
Kedua, bisa bergaul.
Saat berlatih di Dojo, tentu anak-anak akan bertemu dengan teman-temannya yang ikut berlatih. Ia juga bertemu dengan pelatih (sensei/senpai)-nya.
Interaksi ini akan membantu anak dalam perkembangan psikologinya, membiasakannya bergaul dengan teman-teman dengan lebih dekat. Di situ mereka dididik untuk saling menghargai satu sama lain.
Ketiga, mengisi waktu dengan kegiatan positif.