Daring dan Luring
Dunia pendidikan juga mengadopsi kemajuan teknologi ini. Misalnya dengan pola belajar dalam jaringan (daring) di samping belajar secara luar jaringan (luring) untuk hal-hal tertentu.
Hanya saja, saya sarankan dalam forum tersebut, apabila pandemi sudah berlalu, proses belajar-mengajar secara luring atau tatap-muka langsung mesti tetap dikedepankan, sementara pola daring boleh saja dilakukan tetapi terbatas sifatnya.
Apa alasannya? Tiada lain adalah karena pentingnya pembentukan karakter atau budi pekerti pada anak-anak sekolah dalam proses pertumbuhannya. Pendidikan karakter dan budi pekerti memerlukan komunikasi atau sentuhan langsung terhadap siswa didik. Tidak bisa dilakukan secara daring.
Pendidikan Online di Perguruan Tinggi
Akan halnya dengan mereka yang sudah dewasa, walaupun proses belajar-mengajar dilakukan secara online sepenuhnya tidak akan menjadi masalah. Sebab, mereka sudah dewasa dan mampu belajar secara mandiri.
Pendidikan tinggi lebih diarahkan untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak lagi terfokus pada pembentukan karakter sebagaimana yang dilakukan di pendidikan dasar dan menengah.
Di luar Universitas Terbuka (UT), kini mulai banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan secara online dalam proses belajar-mengajar.
Hal ini terlihat tidak hanya di negara-negara maju seperti di Amerika Serikat dan Inggris, juga bertumbuh di Indonesia. Ini merupakan pertanda baik bagi upaya pemerataan kesempatan menikmati pendidikan tinggi bagi masyarakat luas.
Demikianlah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan. Kehadirannya banyak menimbulkan perubahan interaksi sosial dan memberikan banyak kemudahan. Transparansi, akuntabilitas, layanan lebih murah, cepat, dan mudah, adalah hasilnya.
Hanya saja, pemanfaatan teknologi di era digital ini tetap harus diwaspadai jika kita tidak mau kecolongan oleh dampak negatif dunia digital. Berita bohong (hoax),  perundungan siber (cyber bullying), penipuan di dunia siber, konten yang melanggar kesusilaan, haruslah selalu diwaspadai.
( I Ketut Suweca, 22 Juni 2021).