Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inilah Skill dan Sikap Mental yang Perlu Dimiliki Penulis

17 Juni 2021   17:49 Diperbarui: 18 Juni 2021   03:22 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber gambar: ignant.de)

Menyunting atau editing adalah keterampilan penting yang mesti dipahami oleh penulis. Penulis mesti menyunting tulisan, minimal tulisannya sendiri.

Untuk itu, ia perlu memiliki pengetahuan tentang ejaan, diksi, pembentukan kalimat, penyusunan paragraf, dan kemampuan penalaran yang baik.

Dengan segenap kemampuan tersebut, seorang penulis akan bisa melakukan penyuntingan terhadap karya yang dihasilkannya dengan baik.

Kelima, kemampuan menggunakan teknologi.

Menulis tidak sekadar menuangkan gagasan. Diperlukan kecakapan dalam memanfaatkan teknologi. Hal yang mendasar dan sederhana, misalnya, kemampuan untuk mengetik di perangkat komputer. Diperlukan juga tambahan pengetahuna seputar infografis dan fotografi.  

Di samping itu, dibutuhkan pula keterampilan menggunakan kemajuan teknologi dan media sosial untuk mempubilkasikan tulisan agar menjangkau pembaca sebanyak-banyaknya.

Yang terpenting bagi penulis adalah kemampuan menulis, menuangkan gagasan. Tetapi, dalam praktiknya, kemampuan menuangkan gagasan saja belum cukup. Masih diperlukan skill lainnya untuk melengkapi kemampuan menulis itu. Semua kemampuan tersebut saling menggenapi.

Berkaitan dengan Sikap Mental

Selain skill sebagaimana dipaparkan di atas, diperlukan juga sikap mental yang berkesesuaian dengan kebutuhan sebagai penulis. Sejatinya sikap mental inilah yang menjadi dasarnya, mendahului skill.

Pertama, sikap konsisten.

Konsistensi dalam menulis menjadi tantangan tersendiri. Mudah mengatakannya, tetapi sungguh tidak mudah menjalaninya. Diperlukan disiplin dan kesediaan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, bahkan biaya untuk merealisasikannya.

Pada umumnya, kegiatan menulis bukanlah pekerjaan utama. Akibatnya, sebagian besar waktu yang ada digunakan untuk tugas utama, baik sebagai pegawai, wirausaha, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun