Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pendidikan Anak Laki-laki dan Perempuan, Haruskah Setara?

3 April 2021   06:50 Diperbarui: 24 April 2021   06:27 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkonsultasi dengan psikolog (Sumber: additudemag.com)

Ternyata ia menyukai ilmu itu dan berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cumlaude. Apakah kemudian ia melanjutkan ke jenjang S2 teknik elektro juga?

Ternyata pilihannya berubah. Setelah bekerja di dunia perbankan selama 3 tahun begitu tamat S1, akhirnya ia menemukan minat barunya. Kalau sebelumnya ia menyukai  bidang keteknikan, kali ini ia mengaku sangat tertarik dengan bidang bisnis.

Nah, darimana asal-muasalnya sehingga ia suka bidang bisnis ini? Rupanya dia kepincut dengan bidang bisnis setelah bekerja di dunia perbankan dan fintech selama tiga tahun.

Dari pengalaman tersebut, ia berkeinginan mendalami ilmu bisnis dengan mengambil Master of Business Administration (MBA) di SBM-ITB Jakarta.

Untuk sekadar dimaklumi, program MBA Institut Teknologi Bandung (ITB) tidak hanya ada di Bandung, juga ada di Jakarta sejak belasan tahun lalu.

Ia baru saja berhasil diterima sebagai mahasiswa di situ setelah menjalani proses seleksi. Perkuliahan akan dimulai pada Agustus 2021. Tentu saja dia mesti mempersiapkan segala sesuatunya untuk kembali belajar.

Pernah Melamar di UCL

Sebenarnya, dia memiliki keinginan untuk meneruskan kuliah di luar negeri dengan bantuan pendanaan dari lembaga pemberi beasiswa. Ia terobsesi kuliah di University College London (UCL).

Dua kali mencoba melamar di universitas yang termasuk dalam ranking 10 besar dunia itu, tapi tidak berhasil. Padahal, nilai IELTS-nya rata-rata 7,5 dan TOEFL 620. Sedangkan, nilai TPA-nya juga 620.

Persaingan di universitas yang dituju rupanya demikian ketat dan mungkin ada banyak sekali para calon mahasiswa yang sangat pandai mengikuti seleksi di sana. Dua kali melamar dan tidak diterima, akhirnya ia mengambil jalan tengah, kuliah sambil bekerja di dalam negeri.

Pilihannya akhirnya jatuh di program studi Business Leadership Excecutive MBA yang dikenal dengan singkatan BLEMBA-ITB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun