Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa "Overthinking" Harus Dihindari? Ini Alasannya!

21 Maret 2021   14:15 Diperbarui: 21 Maret 2021   20:06 5434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi overthinking (Sumber: theodysseyonline.com)

Yang dibutuhkan oleh pikiran adalah ketenangan. Ketenangan menjadikannya lebih mudah menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Buatlah agar pikiran menjadi jernih, antara lain dengan secara rutin membawa pikiran ke dalam suasana meditatif dengan duduk hening. Sayangnya, overthinking menjauhkan pikiran dari ketenangan.

Ketiga, membuang-buang waktu. Terlalu banyak memikirkan satu hal dalam satu satuan waktu yang lama, sungguh membuang-buang waktu. Waktu yang tersedia melulu diperuntukkan untuk memikirkan satu hal saja sehingga hal lain tidak mendapatkan porsi yang seharusnya.

Bagaimana pikiran bisa berpikir hal lain jika ia memusatkan segala daya untuk suatu hal yang sesungguhnya terkadang tidak rumit-rumit amat tetapi terlalu dipikirkan? Akibatnya, banyak hal lain yang mesti dipikirkan dan dikerjakan akhirnya terlewatkan begitu saja.

Keempat, mengundang berbagai penyakit. Pertama-tama yang sering dirasakan oleh mereka yang overthinking adalah perasaan mual di perut, terasa mau muntah. Ini salah satu gejala umum mereka yang sedang berpikir berat disertai dengan perasaan terpuruk.

Selanjutnya, ia tidak enak makan atau minum. Selera makannya hilang bergitu saja, entah raib ke mana. Orang yang biasanya memiliki selera makan bagus, tiba-tiba kehilangan selera sama sekali.

Jika hal ini dibiarkan, dapat dipastikan akan berpengaruh terhadap kondisi fisik. Penyakit pun akan mudah datang.

Kemudian datanglah salah satu atau gabungan dari penyakit yang diakibatkan oleh overthinking, yaitu penyakit jantung, penyakit maag, penyakit tekanan darah tinggi, dan lainnya. Semuanya yang bermula dari berpikir yang terlalu berlebihan dan membebani.

Mencegah Kebiasaan

Kendati berpikir secara intens itu perlu dalam beberapa hal, namun berpikir secara berlebihan sungguh tidak sehat, baik secara psikologis maupun fisik.

Mengatasi kebiasaan overthinking itu diperlukan beberapa upaya untuk mencegahnya atau menjauhinya. Mari kita lihat, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau mengatasinya.

Pertama, selingi dengan mengistirahatkan pikiran. Jangan terus-menerus membebani otak dengan berpikir keras. Kalau selalu membebani pikiran dengan berbagai persoalan hidup, pikiran menjadi sakit dengan berbagai akibatnya sebagaimana disebutkan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun