Pernahkah terpikir oleh kita semua, bahwa menulis gaya "tanpa ide pasti" ini bisa sukses? Menulis "semau gue" ini bisa berhasil tuntas?
Jurus menulis model ini ternyata memberikan kebebasan kepada penulisnya untuk berekspresi: mau menulis apa saja silakan, terserah, karena tanpa outline, tanpa rambu-rambu.
Bagai berkendara di atas tanah lapang yang sangat luas, Anda bebas mengendarai mobil berkeliling, lurus, berputar-putar, dan sebagainya. Anda benar-benar mengalami proses pembebasan yang utuh.
Semut yang Temukan Remah-remah
Menariknya lagi, ketika menulis sesuatu yang sekadarnya saja di awal, ternyata belakangan diikuti oleh ide-ide lainnya. Seakan gagasan itu beranak-pinak. Jadi, sang penulis tak perlu terlalu khawatir kalau-kalau di tengah proses menulis tak akan mendapatkan gagasan.
Tugas penulis hanya menulis apa yang terlintas dalam pikirannya sejak awal. Kemudian, dalam proses, ide-ide itu akan memancing ide-ide lainnya untuk datang bertandang.
Persis seperti seekor semut yang menemukan remah-remah makanan lalu datang saudara-saudaranya untuk beramai-ramai membantu mengangkut makanan itu ke dalam sarang.
Pertanyaannya, pernahkah Anda mengalami hal seperti itu?
(I Ketut Suweca, 30 Juli 2020).