Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ternyata Berbenah di Rumah Banyak Manfaatnya

6 Maret 2019   16:11 Diperbarui: 6 Maret 2019   16:30 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menyambung tulisan sebelumnya tentang Beres-Beres Isi Rumah, Mengapa Tidak?,  kini saya lengkapi lagi dengan sejumlah manfaat kegiatan berbenah tersebut.  Rupanya, dampak anjuran buku Marie Kondo menyebar luas hingga ke mana-mana, termasuk ke saya. Lalu, apa saja manfaat berbenah alias beres-beres isi rumah?

Pertama, rumah akan lebih bersih, lebih rapi, dan tertata. Ini pasti. Betapa tidak!  Barang-barang, apakah itu pakaian, buku, sepatu, tas, dan sebagainya yang menumpuk tak teratur di sana-sini, kini tertata rapi dan memberi rasa nyaman. Sebagian dari barang itu sudah disingkirkan (declutter) dengan ikhlas. Suasana nyaman akan tercipta apabila rumah selalu tampak bersih, rapi, dan tertata apik, bukan?

Kedua, awal dari kebiasaan berbagi. Pada saat beres-beres rumah tentu lumayan banyak yang dikeluarkan dari almari atau tempat penyimpanan lainnya. Mungkin di situ ada berbagai jenis pakaian, handphone, sepatu, sandal, dan lainnya yang sejatinya masih layak dipakai tapi harus dikeluarkan dari rumah. Lalu, boleh jadi kita memutuskan untuk menyumbangkan barang-barang itu kepada orang lain yang lebih memerlukan. Ini, saya pikir, tindakan yang baik dalam kaitannya dengan pemenuhan dorongan untuk berbagi kepada sesama.

Ketiga, mengerem nafsu belanja. Mengingat rumah sudah tertata rapi dan bersih, mungkin segera terpikir oleh kita untuk bisa hidup relatif lebih minimalis. Hanya barang-barang yang benar-benar dibutuhkan yang disimpan di rumah. Nah, ketika serangan nafsu berbelanja memuncak pada saat ada  diskon, misalnya, orang boleh jadi berpikir dua-tiga kali sebelum membeli. Kasihan dong rumah yang sudah rapi diganduli lagi oleh belanjaan yang belum tentu dibutuhkan. Bisa bikin kacau lagi nih. Jadi, dengan kebiasaan beres-beres, mudah-mudahan nafsu berbelanja bisa ditekan.

Keempat, mendapatkan nilai ekonomis. Sampai di sini saya teringat komentar Pak Tjiptadinata Effendi, di lapak saya. Dulu, ketika melakukan beres-beres di rumah, beliau menemukan setumpuk perangko lama. Setelah diuangkan, ternyata harganya lumayan dan sangat berarti saat sedang membutuhkan uang. Benar. Di antara barang-barang itu, mungkin ada yang sama sekali tidak bermanfaat, tapi masih laku dijual ke pemulung. Misalnya, buku-buku lawas yang tak dipakai lagi, koran-koran bekas yang menumpuk tak berguna, karsus-kardus yang sebelumnya dipakai tempat berbagai jenis barang, dan lainnya, bisa dijual. Lumayan untuk sekadar menambah uang membeli sabun, bukan?

Kelima, bagi sebagian orang gerakan beres-beres ini menyenangkan, bahkan membahagiakan. Mbak Hennie Engglina, misalnya, bertutur tentang hal ini di lapak saya. "Beres-beres dan bersih-bersih rumah salah satu kesukaan saya. Itu kerja yang menyenangkan. Capeknya seakan menguap bersama kepuasan hati melihat semua tertata rapi dan bersih," ujar beliau.

Kerjanya mungkin sedikit melelahkan, tapi melihat hasil akhirnya, sungguh memberikan semangat lebih besar lagi untuk berbenah. Kalau secara kontinyu hal ini dilakukan, niscaya rumah kita akan tetap terawat, bersih, rapi, dan nyaman sekali ditempati. Siapa yang tak mau punya rumah seperti itu? Ayo sahabat, kita mulai lagi beres-beres, jangan tunda lagi.

(I Ketut Suweca, 6 Maret 2019).  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun