Mohon tunggu...
Danu Asmara
Danu Asmara Mohon Tunggu... Pengamat Tiga pilar pembentuk karakter bangsa: Hukum, Pendidikan dan Keluarga.

Orang tua yang prihatin dengan degradasi moral generasi muda.Pekerja yang prihatin dengan lemahnya pengawasan Pemerintah terhadap UU Ketenagakerjaan. Warga negara yang prihatin dengan nasib bangsa yang digerogoti oleh pengkhianatan (baca: KORUPSI).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Korupsi Sertifikasi K3: Pengkhianatan terhadap Bangsa dan Nyawa Pekerja

22 Agustus 2025   17:13 Diperbarui: 22 Agustus 2025   17:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: Koruptor adalah pengkhianat bangsa (Sumber: SORA image generator)

Digitalisasi dan transparansi penuh dalam proses sertifikasi K3, sehingga semua tahapan bisa diaudit.

  • Publikasi data sertifikat K3 secara terbuka---nomor, perusahaan penerima, lembaga sertifikasi penerbit---agar publik dapat mengawasi.

  • Penghapusan kewenangan diskresi berlebihan, karena di sanalah peluang suap berakar.

  • Penegakan hukum yang konsisten: pejabat harus dihukum, pengusaha yang terlibat harus dicabut izinnya.

  • Seruan Moral

    Kasus ini bukan sekadar pelanggaran hukum. Ia adalah pengkhianatan terhadap bangsa dan nyawa pekerja. Negara yang membiarkan sertifikasi keselamatan diperdagangkan adalah negara yang gagal menjaga martabat rakyatnya.

    Kita tidak boleh lagi menutup mata. Pekerja Indonesia berhak bekerja di lingkungan yang aman, bukan menjadi korban korupsi. Setiap sertifikat K3 yang dipalsukan oleh uang suap adalah potensi nyawa yang melayang.

    Korupsi sertifikasi K3 harus dipandang bukan sekadar tindak pidana, tetapi dosa sosial yang merampas masa depan bangsa. Dan terhadap pengkhianatan semacam ini, tidak ada kata lain selain: lawan, bongkar, dan hentikan sekarang juga.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun