Mohon tunggu...
Echa Felia
Echa Felia Mohon Tunggu... Guru - I'm just a human

blessed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Guru Melestarikan Budaya Melalui Praktik Baik Merdeka Belajar

11 April 2023   17:35 Diperbarui: 11 April 2023   17:42 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan keberagaman suku, kelompok etnis yang masing-masing dengan adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi yang unik. Dengan beranekaragam budaya ini, apakah generasi muda Indonesia masih mengenal budaya di Indonesia? Atau jangan-jangan budaya daerahnya sendiri pun tidak diketahuinya? Lebih parahnya lagi, bagaimana jika guru tidak pernah memperkenalkan budaya di Indonesia kepada siswa? Bagaimana jika siswa di sekolah hanya dituntut untuk pandai dalam pengetahuan saja tanpa mengembangkan keterampilan di bidang yang lainnya yang berkaitan dengan budaya?

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia di bidang pendidikan secara bertahap telah mengambil langkah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di semua jenjang sekolah. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada guru untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar siswa. 

Di dalam Kurikulum Merdeka, terdapat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dapat dimanfaatkan pihak sekolah untuk memperkenalkan sekaligus melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertujuan untuk menyediakan sarana dan sumber daya yang dibutuhkan siswa-siswi sebagai generasi muda Indonesia agar dapat berhasil secara sikap, pengetahuan, dan keterampilan termasuk di dalamnya secara akademis dan budaya.

Dengan demikian, Kurikulum Merdeka memainkan peran penting dalam pelestarian budaya Indonesia. Sayangnya, untuk mencapai tujuan Kurikulum Merdeka yang lebih optimal, maka bukan hanya siswa yang belajar, tetapi guru juga harus belajar. Bagaimana guru bisa mengenalkan budaya di Indonesia kepada siswa jika guru sendiri tidak belajar mengenai budaya-budaya yang ada di Indonesia? Ada guru yang berpendapat bahwa ia hanya tahu budaya di daerahnya sendiri, padahal ada banyak cara yang dapat ia lakukan untuk mengenal dan mempelajari budaya dari daerah lain. Salah satu caranya adalah dengan mengakses Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk mengenal dan saling belajar dari video praktik baik oleh guru lain di seluruh Indonesia. 

Kendala apapun dapat teratasi selama seorang guru ingin belajar. Ya, guru yang tidak mau belajar, tidak pantas mengajar. Sebelum seorang guru masuk untuk mengajar siswa, maka ia harus terlebih dulu mempersiapkan dirinya dengan cara belajar. Seorang guru harus terus belajar dan mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam mengajar karena pendidikan merupakan proses dinamis dan terus berkembang. Jika guru tidak mau belajar, maka ia tidak akan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Peran guru sangatlah penting untuk melestarikan budaya di Indonesia melalui praktik baik merdeka belajar. Belajar di masa sekarang ini bukan hanya sekadar membaca, menulis, dan berhitung. Belajar bukan hanya tentang pengetahuan, belajar adalah tentang bagaimana pengetahuan itu diterapkan melalui keterampilan yang dapat menunjang masa depan diri dan membantu orang lain di sekitar kita. Siswa yang tidak begitu aktif mengemukakan pendapat saat belajar di kelas, belum tentu tidak bisa lebih sukses dari temannya yang begitu pandai dan aktif. 

Masing-masing siswa diciptakan dengan kemampuan yang berbeda, ada yang pandai dalam pengetahuannya, ada juga yang lebih pandai dalam menerapkan keterampilan yang dimilikinya. Guru jangan seperti penjajah yang hanya menginginkan siswa pandai dalam bidang akademis sehingga sering mengatakan kepada siswa untuk harus banyak latihan soal, kerja keras, ingat untuk melengkapi catatan, dan lain sebagainya, karena tidak semua orang harus bekerja dalam satu pekerjaan atau satu bidang yang sama. 

Guru tidak seharusnya memiliki sudut pandang penilaian yang sama untuk semua siswa. Guru juga tidak seharusnya mengajar dengan metode yang sama setiap pertemuan, padahal siswa di dalam kelas memiliki kemampuan dan kebutuhan belajar yang berbeda. Kebutuhan peserta didik yang berbeda serta variasi model dan metode pembelajaran yang harus terus dikembangkan, mengharuskan guru untuk terus belajar. Dengan demikian, guru dapat membuka PMM kapan pun untuk belajar dari guru lain, melihat contoh, menambah referensi dan inspirasi, serta memodifikasi praktik baik yang telah dilakukan oleh guru di sekolah yang lain yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

Selain video praktik baik merdeka belajar yang disediakan di PMM, program pemerintah dalam Kurikulum Merdeka, yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan hal yang sangat baik sekali dan harus diterapkan di setiap sekolah. Lewat kegiatan P5 ini, guru dan pihak sekolah dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya, seperti tari tradisional, kerajinan dari budaya lokal, permainan tradisional, lagu daerah, cerita rakyat, makanan khas daerah, dan juga pakaian adat. 

Tentunya hal ini bukan hanya dilakukan kepada siswa saja, guru pun harus ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini. Salah satu contohnya guru-guru bisa saja menggunakan pakaian adat dari daerah-daerah di Indonesia, sehingga tidak monoton berasal dari daerah yang sama, maka pakaiannya juga harus sama. Masing-masing guru dibagi agar mendapat tugas untuk menggunakan pakaian adat dari daerah lain di seluruh Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun