Mohon tunggu...
Fikri Pratama
Fikri Pratama Mohon Tunggu... bacabuku.com

Pentingnya Literasi di dalam kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Kawin Kontrak: Antara Jalan Keluar dari Seks Bebas dan Dilema Moral

3 Oktober 2025   16:49 Diperbarui: 3 Oktober 2025   16:49 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://images.hukumonline.com

Fenomena kawin kontrak atau perkawinan sementara seringkali menjadi topik hangat dalam masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagai jalan tengah, sementara sebagian lain melihatnya sebagai persoalan sosial dan moral. Buku Kawin Kontrak Solusi Alternatif Perilaku Seks Bebas hadir untuk mengulasnya secara lebih mendalam dari perspektif sosiologi.

Ditulis dengan pendekatan akademis namun tetap mudah dipahami, buku ini membedah realitas sosial di balik praktik kawin kontrak. Bukan hanya membahas fenomena yang terjadi, tetapi juga menyingkap dampak, solusi, dan bagaimana masyarakat serta individu memandang persoalan ini dalam konteks modern.

Bagi kamu yang penasaran dengan analisis lengkapnya, segera dapatkan ebook Kawin Kontrak Solusi Alternatif Perilaku Seks Bebas klik di sini.

Sumber= freepik
Sumber= freepik

Mengapa Kawin Kontrak Muncul?

Praktik kawin kontrak muncul sebagai fenomena sosial yang dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Kebutuhan ekonomi: sebagian orang memandangnya sebagai jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan finansial.

  • Perilaku seks bebas: kawin kontrak dianggap sebagai alternatif yang lebih "legal" dibanding hubungan tanpa ikatan.

  • Kesenjangan budaya: masuknya budaya luar turut memengaruhi pola pikir masyarakat terhadap pernikahan.

Buku ini memberikan analisis menyeluruh mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi dan memengaruhi perilaku masyarakat.

Perspektif Sosiologis dalam Buku Ini

Dalam kacamata sosiologi, kawin kontrak tidak hanya menyangkut individu, tetapi juga struktur sosial. Buku ini mengajak kita melihat:

  • Bagaimana pandangan masyarakat terhadap kawin kontrak.

  • Dampaknya terhadap nilai-nilai keluarga dan moral.

  • Hubungannya dengan pola perilaku seks bebas di kalangan generasi muda.

Dengan pendekatan ilmiah, pembaca diajak untuk memahami bahwa fenomena ini tidak bisa dilihat secara hitam putih, melainkan melalui banyak aspek sosial, budaya, dan moral.

Alternatif Menghadapi Perilaku Seks Bebas

Buku ini tidak berhenti pada analisis semata, tetapi juga menawarkan gagasan alternatif. Penulis menyoroti bahwa perilaku seks bebas tidak hanya masalah individu, melainkan masalah sosial yang perlu ditangani dengan pendekatan komprehensif:

  • Pendidikan moral dan agama yang lebih kuat.

  • Kebijakan sosial yang berpihak pada perlindungan keluarga.

  • Kesadaran individu untuk memahami konsekuensi dari setiap pilihan hidup.

Dengan demikian, buku ini menjadi referensi penting bagi mahasiswa, akademisi, maupun masyarakat umum yang ingin memahami fenomena kawin kontrak dalam kerangka solusi, bukan sekadar kontroversi.

Mengapa Harus Membaca Buku Ini?

Buku Kawin Kontrak Solusi Alternatif Perilaku Seks Bebas adalah bacaan wajib bagi siapa pun yang ingin:

  • Memahami fenomena kawin kontrak dari sisi sosiologis.

  • Mengetahui hubungan antara seks bebas dan budaya modern.

  • Mendapat wawasan alternatif solusi sosial yang lebih bijak.

  • Menambah referensi bacaan akademis yang kritis dan kontekstual.

Menyikapi Fenomena Sosial dengan Bijak

Fenomena kawin kontrak bukan sekadar isu kontroversial, tetapi juga cermin dari dinamika sosial yang terus berkembang. Buku ini mengajak pembaca untuk tidak hanya melihat dari sisi negatif, tetapi juga memahami akar masalah dan mencari solusi alternatif.

Jika kamu ingin meraih kebahagiaan dan kesuksesan, baca buku ini sekarang hanya di bacabuku.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun