Mohon tunggu...
Ella Aghusyah
Ella Aghusyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Penulis dengan berbagai latar belakang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

No Reason

23 Juni 2021   15:39 Diperbarui: 23 Juni 2021   16:01 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gala Akandra, seorang street photographer profesional dengan kamera mirrorless andalan yang selalu terkalung apik di leher jenjangnya. Jaket kulit hitam miliknya sudah teronggok pada salah satu sandaran bangku taman di sudut Jalan Malioboro yang tampak penuh sesak ketika sore tiba. Sudah puluhan jepretan yang masuk pada lensa kamera di tangannya. Masih memfokuskan pandangan pada objek melalui kamera. Kembali menekan tombol shutter dan mengernyit.

"Masih ada yang kurang." Gumam Gala.

Peluh bercucuran melewati kening dengan kulit sawo matang tak dihiraukan lagi. Netra gelap itu masih berfokus pada sudut-sudut jalan demi menemukan sesuatu yang dicarinya. Sesuatu yang ia sendiripun tak dapat menjelaskan apa itu. Pria berbadan tegap dengan gaya rambut crew cut fade itu menghela nafas lagi dan lagi. Kesal akan puluhan potret jalan yang sudah dikumpulkannya.

Mengedarkan pandangan dan menangkap siluet gadis dengan coat coklat yang membalut apik tubuh rampingnya. Terlihat kebingungan dengan melongok kesana-kemari. Kening gadis itu membentuk sebuah perempatan imajiner lembut dengan geronjal yang entah kenapa terlihat lucu di mata seorang Gala Akandra. Pandangan si pria terkunci pada satu objek secara tiba-tiba.

Tanpa sadar, tangan kekar Gala kembali mengangkat kamera dan mengarahkan lensa pada si gadis. Mengatur fokus dan ISO seiring sang objek menjulurkan tangan ke belakang kepala sembari menata rambut hitam panjang miliknya. Mengambil karet di pergelangan tangan dengan bibir yang entah kenapa sedikit maju. Lucu seperti bebek, batin Gala sejenak menarik ujung bibirnya dan menekan tombol shutter beberapa kali. Mendapatkan jepretan yang berhasil menarik senyum tipisnya, sang photographer menurunkan kamera dan mengecek hasil di LCD. Tersenyum puas mendapati objek sedang mengikat rambut dengan bibir maju beberapa centi.

"Terlihat luc- oke, ada apa denganmu, buddy?" Ucap Gala ketika sadar apa yang baru saja ingin ia katakan.

Tangannya menyugar rambut yang tak dapat dibilang panjang itu. Mendongak dan mendapati sang objek sudah tidak ada di tempatnya. Mengedarkan pandangan guna mencari dan hanya menemukan gerombolan wisatawan lalu lalang, para pedagang atau kusir kuda yang sedang mencari penumpang saja. Terbesit rasa kecewa di hati si photographer karena tak sempat meminta izin atau sekedar bertegur sapa pada sang objek.

Tersenyum kecut karena puas sekaligus sedikit menyesal. Gala berbalik menuju bangku tempat jaket hitam kesayangannya teronggok. Mendongak sebentar dan mendapati langit sudah mulai berubah warna, menuju petang. Segera ia memakai jaket dan merogoh kunci motor KLX hitam merah miliknya. Menungganginya seraya menyalakan mesin motor dan dengan cepat menarik gas. Motornya melaju santai membelah jalanan Malioboro yang selalu padat. Menuju studio sekaligus rumah miliknya.

***

            Melihat rombongan dengan tanda pengenal yang sama persis seperti miliknya, berwajah gusar sembari menempelkan benda pipih di telinga masing-masing membuat hati seorang Taralian Inggrid merasa lega bukan main. Pasalnya, sudah hampir dua jam ia menyusuri jalanan Malioboro yang tidak bisa dikatakan sepi pengunjung. Sendirian, catat itu. Peluh sudah membanjiri keningnya sedari tadi. Coat coklat miliknya kini telah berpindah, melingkar pada pingganng ramping miliknya. Segera saja ia menambah kecepatan tungkainya menuju gerombolan tersebut. Hingga pergerakannya tertangkap penglihatan salah seorang dari rombongan.

            "Lian!! Sialan, kami semua mencarimu dari tadi." Sentak salah satu orang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun