Banyak tafsir digital tidak menyebutkan siapa penanggung jawab akademiknya, sehingga validitas kontennya bisa dipertanyakan.
- Keterbatasan Konteks dan Pendalaman
Tafsir digital cenderung ringkas dan tidak menyajikan syarah atau perdebatan antar ulama secara mendalam.
- Potensi Distorsi atau Pemotongan Teks
Pemotongan teks tafsir demi menyesuaikan tampilan digital dapat mengurangi makna sebenarnya atau konteks aslinya.
- Ketergantungan Teknologi
Jika perangkat tidak tersedia atau terjadi error, maka akses terhadap ilmu juga terputus.
Studi Tafsir Kitab: Keunggulan Tradisional
- Kekayaan Referensi dan Keilmuan
Kitab tafsir klasik seperti Tafsir al-Tabari, Tafsir al-Qurtubi, dan Tafsir al-Razi menawarkan kajian mendalam dari segi bahasa, riwayat, fiqh, dan filsafat.
- Adab dan Metode Talaqqi
Studi kitab biasanya dilakukan bersama guru (mudzakarah), sehingga adab, sanad, dan pemahaman terjaga secara lebih otentik.
- Kritis dan Diskursif
Dalam kitab, perbedaan pendapat antar mufassir diulas dengan adil dan panjang lebar, mendorong pelajar untuk berpikir kritis.
Perbandingan Tafsir Digital vs Tafsir Kitab
Aspek
Tafsir Digital