Mohon tunggu...
Dzulkifli
Dzulkifli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiwa di Kota Solo. Saya asli dari Sukoharjo. Saya anak ketiga dari 3 bersaudara. Hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Organisasi: Solidaritas atau Alat Senioritas

21 Juni 2023   08:53 Diperbarui: 21 Juni 2023   08:56 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir akhir ini tidak jarang kita dengar, kasus kasus penganiayaan dan perundungan siswa atas dalih pendidikan organisasi. Tidak sedikit pula kasus kematian yang disebabkan oleh oknum oknum organisasi tertentu. 

Sungguh miris rasanya harus melihat perlakuan buruk orang orang yang mengaku dirinya senior, tapi tidak ada jiwa bijak sedikitpun dalam dirinya. Mengaku dirinya berpengalaman tapi tindakannya seperti orang yang tak pernah di didik.

Organisasi, suatu perkumpulan atau sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama. Lantas, apakah tujuan organisasi tersebut telah berubah? Bukan lagi untuk mendidik, tapi untuk ajang balas dendam tanpa ujung? 

Orang bilang hal tersebut wajar saja, “namanya juga organisasi”, lantas apakah dibenarkan memukul, menendang, menganiaya orang yang seharusnya tidak bersalah tapi didoktrin salah disetiap perbuatannya? Semua ada batasannya.

Kita kembali lagi kedalam konteks organisasi, dimana organisasi adalah suatu ajang bersama untuk menyatukan ide dan gagasan demi mencapai tujuan yang sama. Tidak ada yang salah dengan organisasi, dengan adanya organisasi kita dituntut untuk bisa saling bersosial, menyiapkan diri utnuk menjalani kehidupan setelah menyelesaikan akademiknya, dan masih banyak manfaat yang kita dapatkan dari mengikuti sebuah organisasi.

Disaat ada perekrutan anggota baru tidak jarang lagi kita dengar ada kata senior dan junior. Senior dapat dikatakan adalah orang yang lebih berpengalaman daripada junior, dan senior memiliki kewajiban untuk mengajarkan ilmu/pengalaman yang didapat kepada juniornya. 

Tidak ada yang salah dari penjelasan ini. Tapi orang orang kebanyakan salah dalam mengambil kesimpulan. Mereka menganggap bahwa senior memiliki kewenangan penuh atas juniornya, mereka menganggap junior sebagai budak yang dapat mereka suruh sesuka hati tanpa ada perlawanan. Pemahaman ini yang perlu kita perbaiki.

Pemahaman ini akan terulang terus menerus jika kita tidak memperbaikinya. Bagaimana tidak, senior akan memberikan trauma tersendiri bagi juniornya, dan pada tahun berikutnya junior tadi akan melampiaskan trauma tersebut ke adik tingkatnya, dan hal tersebut akan terulang terus menerus. Pola atau sistem inilah yang perlu kita perbaiki,

Senior dalam konteks ini seharusnya memberikan sebuah pendidikan baik dan benar. Dilain sisi junior adalah target pendidikan kita juga harus paham bahwa yang dididik adalah manusia dan memiliki hak. Tidak sembarang kita memberikan sebuah penddiikan. 

Senior seharusnya menjadi teladan bagi adik adiknya, bukan malah menjadi musuh bagi adik adiknya. Cukup untuk diketahui, sistem yang buruk akan menghasilkan hasil yang buruk. Sedangkan sistem yang baik akan menambah solidaritas dan value organisasi tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun