Mohon tunggu...
Dzikril Ikhsan
Dzikril Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Education is the most deadly weapon in the world, because with education, we can change the world.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Permukiman Kumuh (Studi Kasus Pasar Bayah, Lebak)

29 November 2020   19:17 Diperbarui: 29 November 2020   19:55 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adapun mengenai solusi secara sosiologis dalam hal ini perlu menempatkan masyarakat sebagai subyek yang merencanakan dan merumuskan solusi serta strategi untuk mengatasi kekumuhan dengan difasilitasi oleh perencana atau pengelola pemerintah daerah setempat. Sehingga dalam hal pelaksanaan dan perbaikan lingkungan dengan melibatkan aktif masyarakat daerah pemukiman kumuh tersebut. Berbagai kegiatan seperti sejenak memungut, kerja bakti, dan pertemuan rutin antar warga. 

Apabila program ini dilaksanakan melalaui kekuatan komunitas yang mempengaruhi perilaku anggotanya yaitu masyarakat sebagai anggota komunitas harus ikut kerja bakti dalam lingkungannya tersebut.

Kegiatan kerja bakti, gotong royong, dan pertemuan rutin sebagai solidaritas sosial dalam bentuk awal mengkoordinir masyarakat agar memiliki perasaan yang sama sebagai modal perencanaan partisipatif. Setelah partisipasi aktif masyarakat terlihat baik, pihak perencana atau pengelola memberikan cara dan program agar daerah permukiman kumuh menjadi tempat yang berwawasan lingkungan dan tertata dengan baik.

Apabila masyarakat dan pemerintah daerah setempat saling mendukung akan memberikan dampak psikologis yang baik terutama kesadaran masyarakat yang tinggal di daerah permukiman kumuh tersebut dengan termotivasi untuk melakukan benah diri dan lingkungannya. 

Seharusnya pemerintah dapat memberikan regulasi yang tidak menguntungkan satu pihak, disisi lain pemerintah juga perlu melakukan pendekatan melalui program-program kesejahteraan untuk menarik simpati masyarakat dan memberi kesempatan kepada masyarakat di permukiman kumuh menikmati sarana dan prasarana layaknya orang di perkotaan karena memang Bayah juga sudah terindustrialisasi dan menuju daerah perkotaan, walaupun bukan kota besar.

Referensi

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun