Mohon tunggu...
Dzikril Ikhsan
Dzikril Ikhsan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Game Online terhadap Peserta Didik di Sekolah

9 April 2020   15:05 Diperbarui: 12 April 2020   20:42 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era globalisasi saat ini teknologi semakin berkembang dan lebih praktis lagi yang mempermudah manusia dalam beraktivitas, dan teknologi yang dimaksud itu bukn hanya dalam informasi dan komunikasi saja, termasuk dalam media hiburan seperti halnya game, yang berkembang hingga saat ini menjadi game online yaitu sebuah teknologi mekanisme permainan video yang menggunakan jaringan internet untuk mengaksesnnya baik itu dari komputer maupun smartphone dan dapat bermain bersama dengan teman dimanapun dan kapanpun asalkan ada jaringan internet. Game online pun banyak jenisnya seperti yang bergenre strategi, perang, action, adventure, sports, simulation, dan puzzle. Dan game online yang sedang buming saat ini yaitu seperti Mobile Legend, Free Fire, dan PUBG.

Saat ini game online merupakan media hiburan yang dominan di gemari oleh kalangan remaja walaupun memang banyak juga usia anak-anak maupun dewasa yang sering memainkannya tetapi lebih dominan pada usia remaja yaitu 13-20 tahun yang tentunya masih usia pelajar, dan tentunya terdapat pengaruh yang berdampak pada para remaja terutama pelajar, baik itu dampaknya positif maupun dampak negatifnya.

Dampak positif yang terjadi pada diri mereka terutama para peserta didik diantaranya dapat menambah teman seperti yang kita ketahui di era modernisasi ini tentunya banyak yang menggunakan game online terutama usia remaja, sehingga game online bisa menjadi media dalam mencari dan mendapatkan teman terutama para peserta didik di sekolah karena game online dapat terhubung dengan siapa saja yang tentunya bermain game itu dan bisa mengirim pesan layaknya aplikasi chatting, para pemain game dikalangan peserta didik pun dapat lebih semangat, menenangkan diri semisal sebelum atau seusai jam pelajaran dan menghilangkan rasa galau dan stres juga bagi pemainnya karena dapat mengurangi tekanan yang ada, dan juga dapat melatih kesabaran dan melatih pola pikir dalam mengambil keputusan tentunya dengan game online yang bergenre strategi, lalu dapat pula meningkatkan bahasa asing seperti bahasa inggris, terutama para peserta didik yang tidak suka mempelajari bahasa asing tentunya dapat membantu mereka dalam memahami bahasa asing karena dalam game online juga banyak dalam petunjuk didalamnya yang menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris dan jepang, tentunya walaupun mereka tidak suka mempelajari pelajaran bahasa ingris di sekolah, dengan kesukaannya bermain game online tentunya akan terbawa suasana dan belajar sedikit-sedikit mengenai bahasa asing pada game online.

Dampak negatifnya bagi para pemain terutama para pesrta didik yaitu kecanduan yang membuat lupa akan kehidupan nyata yang lupa akan makan, tidur terutama belajar, yang membuat kemalasan yang langsung tidur melepas lelah yang kelamaan bermain game online dan membuat mata sakit dan nampak buram ketika melihat karena radiasi yang dipancarkan badget apalagi dengan main dalam waktu yang lama, dan saking candunya dengan game online dapat membuat pemborosan dalam menggunakan uang mereka baik itu uang jajan maupun tabungan mereka dengan membeli item-item baru yang ada pada game itu, dan pada waktu belajar peserta didik pun terganggu dan terpotong dengan adanya game online, dan  yang sebaiknya waktu istirahat itu dipakai untuk makan, ataupun belajar, malah lebih dipakai untuk bermain game online bersama teman, dan itu juga  membuat kubu-kubu diantara peserta didik yang asik dengan kelompoknya masing-masing, dan mempengaruhi pola interaksi peserta didik di sekolah, jika dilihat dari kacamata sosiologi, itu membuat terbentuknya kelompok sosial. Seperti yang dikatakan Joseph S. Roucek menurutnya Kelompok sosial itu merupakan Suatu kelompok perkumpulan yang meliputi dua orang atau lebih dan diantara mereka terdapat pola interaksi yang hanya dapat dipahami oleh mereka sebagai anggotanya keseluruhan. Dan itu termasuk pada bentuk kelompok sosial informal group yang berarti kelompok yang tidak mempunya struktur yang pasti, dan terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali seperti mereka yang setiap hari bertemu dan bermain bersama yang kemudian memutuskan untuk membuat kelompok gamers mereka. Tentunya itu semua akan berpengaruh pada prestasi mereka pula karena proses belajar mereka terpotong dan terganggu dengan bermain game online, apalagi ketika sudah masuk kelas tapi masih saja melanjutkan permainan mereka itu sangat parah karena pola pikirnya terganggu yng lebih mengutamakan game dari pada memperhatikan proses berjalannya pembelajaran.

Jadi, walaupun memang adanya game online yang keberadaannya yang tidak bisa terelakkan dan dapat itu membuat semua menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial yang mengubah pola pikir para peserta didik di sekolah mengenai game dan belajar. seperti yang dikatakan William F. Ogburn mengenai perubahan sosial itu merupakan perubahan yang menekankan pada kebudayaan material yang mempengaruhi kebudayaan immaterial. Sebuah teknologi yaitu game online itu bisa dikatakan sebagai bentuk material yang mempengaruhi pola pikir sebagai bentuk dari immaterial. Dan perubahan sosial itu dapat mengarah pada negatif / keburukan dan perubahan yang positif / kebaikan.

Maka dari itu sebisa mungkin hindari dampak negatif yang dapat terjadi itu dengan memanage waktu dalam bermain game online dan belajar, jangan sampai game online dapat berpengaruh buruk pada prestasi pembelajaran di sekolah, tentu pada dasarnya harus lebih dekat dengan keluarga, karena keluarga merupakan dasar dalam membentuk jati diri yang dapat membantu mengontrol dan mengingatkan dalam hal kebaikan, yang selanjutnya pada lingkungan pergaulan teman seperti di sekolah, berbaurlah dengan siapapun itu di sekolah asalkan mengajak dan menuju  pada kebenaran da nisi kegiatan di sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat, yang kemudian berlanjut ke lingkungan masyarakat, dimana penting pula dalam berinteraksi dan keikutsertaan dalam kegiatan bermasyarakat jangan acuh terhadap lingkungan masyarakat, dengan begitu waktu luang tidak hanya di isi dengan bermain game online tetapi juga kegiatan bermanfaat lainnya, dan dengan begitu teknologi seperti game pun dapat diatur dalam penggunaannya, bukan teknologi yang mengatur itu semua.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun