Mohon tunggu...
Dzikri Faizziyan
Dzikri Faizziyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - The cosmos is within us. We are a way for the universe to know itself.

I love writing as much as i love reading. My one and only standard of morality is individual liberty.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Spesies Pasca-Kebenaran

20 September 2021   00:27 Diperbarui: 26 September 2021   00:25 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.wikiwand.com/en/Medieval_antisemitism

Sebagaimana dicatat sebelumnya, militerisme Jepang pada 1930–1940an mengandalkan keyakinan fanatik pada kelahiran Kaisar Hirohito. Setelah kekalahan Jepang, Hirohito secara terbuka menyatakan bahwa semua ini tidak benar, dan bahwa dia bukanlah dewa.

Jadi bahkan jika kita setuju bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang sejati, itu masih meninggalkan kita dengan miliaran umat yang taat dari Hindu, Muslim, Yahudi, Mesir, Roma, dan Jepang yang selama ribuan tahun menaruh kepercayaan mereka pada fiksi. Sekali lagi, itu tidak berarti bahwa fiksi ini tidak berharga atau berbahaya. Mereka masih bisa menjadi cantik dan inspiratif.

Tentu saja, tidak semua mitos relijius sama-sama bermanfaat. Pada 29 Agustus 1255, tubuh seorang bocah Inggris berusia 9 tahun bernama Hugh ditemukan di sebuah sumur di kota Lincoln. Bahkan tanpa adanya Facebook dan Twitter, rumor menyebar dengan cepat bahwa Hugh dibunuh secara ritual oleh orang Yahudi setempat. Cerita hanya tumbuh dengan menceritakan kembali, dan salah satu penulis komik Inggris yang paling terkenal saat itu “Matthew Paris” memberikan deskripsi rinci dan berdarah tentang bagaimana orang Yahudi terkemuka dari seluruh Inggris berkumpul di Lincoln untuk menggemukan, menyiksa, dan akhirnya menyalibkan anak yang diculik. 19 orang Yahudi diadili dan dieksekusi karena dugaan pembunuhan. Pencemaran darah serupa menjadi populer di kota-kota Inggris lainnya. Yang mengarah ke serangkaian upaya terorganisir di mana seluruh komunitas dibantai. Akhirnya, pada tahun 1290, seluruh penduduk Yahudi di Inggris diusir.

https://www.wikiwand.com/en/Medieval_antisemitism
https://www.wikiwand.com/en/Medieval_antisemitism

Ceritanya tidak berakhir sampai di sini. Satu abad setelah pengusiran orang-orang Yahudi dari Inggris, Geofreyy Chaucer (Bapak Sastra Inggris) memasukan fitnah berdarah yang dimodelkan pada cerita Hugh of Lincoln di Canterbury Tales (‘The Prioress’s Tales’). Kisah ini memuncak dengan menggantung orang Yahudi. Fitnah berdarah serupa kemudian menjadi bagian pokok dari setiap gerakan “anti-Semit” dari Spanyol abad pertengahan akhir hingga Rusia Modern. Sebuah gema yang jauh bahkan dapat didengar dalam kisah ‘berita palsu’ 2016 bahwa Hillary Clinton mengepalai jaringan perdagangan anak yang menahan anak-anak sebagai budak seks di ruang bawah tanah sebuah restoran pizza yang populer. Cukup banyak orang amerika yang percaya dengan cerita itu untuk merugikan kampanye pemilihan Clinton, dan satu orang bahkan datang membawa senjata ke restoran pizza dan menuntut untuk melihat ruang bawah tanah tersebut (ternyata pizzaria itu tidak memiliki ruang bawah tanah).

Adapun Hugh of Lincoln sendiri, tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana cara dia mati, tetapi dia dimakamkan di Katedral Lincoln dan dihormati sebagai orang suci. Dia dianggap melakukan berbagai macam mukzijat, dan makamnya terus menarik para peziarah bahkan berabad-abad setelah pengusiran semua orang Yahudi dari Inggris. Baru pada tahun 1955, Katedral Lincoln menyangkal Fitnah berdarah tersebut, menempatkan plakat di dekat makam Hugh yang berbunyi :

“Kisah-kisah yang dikarang-karang tentang ‘pembunuhan ritual’ anak-anak Kristen oleh Komunitas Yahudi umum terjadi di seluruh Eropa selama Abad Pertengahan dan bahkan jauh di kemudian hari. Fiksi-fiksi ini membuat banyak orang Yahudi yang tidak berdosa menjadi korban. Lincoln memiliki legenda sendiri dan korban yang diduga ini dimakamkan di Katedral pada tahun 1255. Kisah-kisah semacam itu tidak boleh terulang demi reputasi Kekristenan.”

Yah, terkadang beberapa berita palsu hanya bertahan selama 700 tahun.

Sisanya.. ?!

-

Referensi :

Noah Harari, Yuval. 2018. 21 Lessons for the 21st Century. Manado: CV. Global Indo Kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun