Mohon tunggu...
Dzikrazahira Nabilah
Dzikrazahira Nabilah Mohon Tunggu... Lainnya - XI MIPA 2 - Absen 12

Dzikrazahira Nabilah (12) - XI MIPA 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Kata"

5 Maret 2021   17:23 Diperbarui: 5 Maret 2021   17:31 8656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Penerbit gagasmedia

a. Identitas Buku

  • Judul : Kata
  • Pengarang : Rintik Sedu (Nadhifa Allya Tsana)
  • Penerbit : Gagas Media
  • Tahun Terbit : 2018 (Cetakan ke-2), 2018 (Cetakan pertama)
  • Genre : Roman, fiksi
  • Jumlah Halaman : 396 halaman
  • Harga Buku : Rp 99.000 harga Pulau Jawa

"Kata" adalah sebuah novel fiksi roman best seller yang menceritakan tentang seorang gadis yang terjebak dengan masa lalunya, disaat ada pria lain yang peduli dengannya. Novel ini ditulis oleh Nadhifa Allya Tsana, atau dikenal sebagian orang dengan nama Rintik Sedu. Buuku lain yang ia tulis diantaranya adalah "Geez & Ann" seri 1, 2, dan 3. Tidak hanya aktif menulis novel, Tsana juga dikenal karena akun media sosialnya dengan username @rintiksedu di instagram, yang sering mem-posting tulisannya dan digemari oleh orang lain.

b. Sinopsis

Binta Dineshcara namanya. Ia adalah seorang mahasiswi cantik jurusan Ilmu Komunikasi. Binta memiliki sifat yang sangat tertutup dan cuek, yang membuatnya tidak memiliki banyak teman. Binta suka tenggelam dalam lamunanya sendiri akan masa lalu yang gelap. Karena ayahnya yang pergi meninggalkan keluarganya,  Binta hanya tinggal bersama ibunya yang menderita skizofrenia. Sejak ayahnya pergi, kehidupan Binta semakin kelam. Seperti belum cukup, masalah Binta ditambah lagi dengan masa lalu rumitnya dengan seorang pria, yang belum diketahui lagi bagaimana lanjutannya. Binta memiliki teman bernama Cahyo. Ia adalah satu-satunya teman Binta. Kehidupan Binta di kampus tidak begitu menarik, ia lebih suka menghabiskan waktu menyendiri. Hingga suatu saat, teman Cahyo yang bernama Nugraha, tampak mengganggu kehidupan dan perasaan Binta.

Nugraha adalah mahasiswa arsitektur yang populer. Berbagai cara dilakukan Nugraha agar ia diterima sebagai teman oleh Binta. Nugraha atau yang akrab dipanggil "Nug" selalu mencari keberadaan Binta walaupun selalu direspon dengan cuek dan jutek. Kejutekan Binta tak membuat Nug merasa kesal, hal itu malah membuatnya senang karena menurutnya lucu. Binta tidak hanya cuek dan jutek pada Nug saja, namun kepada semua lelaki. Karena dikejar dan diistimewakan seperti itu mengingatkannya terhadap masa lalunya, yaitu Biru.

Seiring berjalannya waktu, Nugraha semakin dekat dengan Binta dan ibunya. Binta mulai menyukai Nug dan perlahan melupakan Biru. Hingga suatu hari, Cahyo memberinya hadiah tiket ke Banda Neira. Disana, ia bertemu Biru. Ternyata tiket tersebut pemberian Biru saat ia kebetulan bertemu dengan Cahyo. Binta kembali luluh pada Biru, selama menetap di Banda Neira. Hingga pada hari terakhir ia disana, Biru menolak untuk ikut Binta pulang ke Jakarta karena ia merasa hanya akan menyakiti Binta. Binta pun pulang dalam keadaan sedih.

Nug yang mengetahui apa yang terjadi, lebih memilih diam saat Binta sampai di Jakarta. Suatu hari, Biru ke Jakarta dan mengetahui tentang Nug. Ia merasa bahwa Nug jauh lebih baik bagi Binta. Binta tidak ingin menemui Biru, namun Biru datang untuk memberi tahu bahwa Nug lah yang pantas baginya. Akhirnya, Nugraha dan Binta menjalani hari-hari baru dengan bahagia.

c. Kelebihan

Secara keseluruhan, menurut novel ini cukup baik. Ceritanya memang sederhana namun dikemas dengan plot yang rapih dan menarik. Novel ini cocok sebagai bacaan ringan bagi anak muda atau para remaja, namun juga tetap bermakna indah karena banyaknya kata-kata puitis didalamnya. Konflik yang ada pun tidak dilebih-lebihkan, dan bisa terlihat perkembangan karakter dari tiap tokohya.

d. Kekurangan

Walaupun novel ini termasuk dalam kategori best seller, tetap tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan pada buku ini. Beberapa kesalahan penulisan kata dapat ditemukan dalam buku ini, yang menandakan kurang telitinya editor. Selanjutnya, walaupun novel ini memang termasuk buku bacaan yang ringan, kalimat dalam novel "Kata" banyak memuat majas, puisi, dan kalimat puitis lainnya yang cukup panjang. Hal ini membuat beberapa orang memerlukan pemahaman yang dalam untuk mengerti maksud dalam tulisan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun