Mohon tunggu...
Dzakwan Ariqah
Dzakwan Ariqah Mohon Tunggu... Lainnya - Alumnus Pemali Boarding School PT Timah Tbk

Sedang mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Ajang Adu Nasib Calon Mahasiswa

21 Februari 2024   02:02 Diperbarui: 21 Februari 2024   07:02 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 telah dibuka sejak tanggal 14 Februari yang lalu. Itu artinya jadwal pendaftaran masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur prestasi telah berjalan satu pekan. Waktu yang tersisa bagi siswa eligible juga tinggal satu pekan. Tepatnya, pada tanggal 28 Februari 2024, pukul 15.00 WIB, pendaftaran jalur SNBP akan ditutup.

Pembukaan jalur masuk PTN melalui SNBP memang menuai banyak respon dari calon mahasiswa yang berkesempatan untuk mendaftar. Bagaimana tidak?! Dimulai dari proses pendaftaran, seleksi, sampai diterimanya calon mahasiswa baru, SNBP dipenuhi dengan kontroversi. Sistem yang sudah berlangsung sejak lama hingga saat ini seringkali membuat bingung para calon mahasiswa. Oleh karena itu, SNBP bagi penulis hanyalah ajang adu nasib calon mahasiswa berprestasi.

Berkaca dari pengalaman kakak tingkat SMA penulis tahun lalu, dimana beliau merupakan salah satu peserta Olimpiade Sains tingkat nasional, yang artinya telah menorehkan prestasi membanggakan di tingkat kabupaten dan provinsi, gagal masuk PTN lewat jalur prestasi. Siapa sangka, orang yang dengan percaya diri melampirkan piagam prestasi pada saat pendaftaran, nilai raport yang cenderung terus meningkat harus menerima takdir pahit ketika dinyatakan gagal dalam seleksi jalur prestasi (SNBP).

Sebagai seorang pelajar, penulis tidak akan membahas bagaimana sistem yang bekerja dalam seleksi SNBP yang terkadang membingungkan calon mahasiswa. Dalam tulisan ini penulis ingin mengajak pembaca yang menjadi siswa eligible memaknai SNBP dengan segala romantikanya.

Siswa Eligible harus Bijak dalam Memilih Jurusan

Hal pertama yang harus menjadi perhatian dari siswa eligible adalah bijak dalam memilih jurusan. Bijak dalam memilih jurusan dapat dimaknai sebagai simbol kedewasaan dalam menentukan masa depan. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa sistem penerimaan mahasiswa baru tahun ini mengalami sedikit perubahan dari tahun sebelumnya. Salah satu diantaranya adalah calon mahasiswa yang mendaftar di SNBP lalu dinyatakan lolos tidak diperkenankan untuk membatalkan keputusannya. Hal itu adalah konsekuensi yang mesti ditanggung oleh setiap calon mahasiswa yang dinyatakan lolos sebagai bentuk komitmen terhadap pilihan yang diputuskan saat memilih kampus dan jurusan.

Hal ini menuntut pendaftar - baca: calon mahasiswa - untuk memikirkan jurusan dan kampus yang dituju secara matang. Dengan diiringi kesiapan untuk menerima dan melanjutkan proses jika dinyatakan lolos ataupun menerima dengan lapang dada jika dinyatakan tidak lolos.

Hindari Menaruh Harapan Berlebihan pada SNBP!

Untuk calon mahasiswa yang menjadi siswa eligible di sekolah dan mendapat kesempatan mendaftarkan diri masuk PTN lewat jalur SNBP, hindari menaruh harapan berlebihan pada seleksi ini. SNBP adalah jalur penerimaan dimana pendaftarnya tidak memiliki jaminan akan diterima di kampus impian. Berbagai faktor memengaruhi peluang diterimanya calon mahasiswa baru seperti, nilai raport, prestasi yang diraih, ranking siswa di sekolah, dan indeks sekolah. Setiap PTN memiliki kriteria tersendiri dalam menetapkan standar kelayakan seorang untuk diterima atau tidak. Ada PTN yang mengutamakan nilai raport selama lima semester di SMA. Ada pula PTN yang lebih menomorsatukan prestasi-prestasi yang pernah diraih calon mahasiswa. Semua itu, kembali kepada kebijakan masing-masing PTN dan terkadang dapat berubah setiap tahunnya.

Setelah Daftar SNBP, Jangan Lupa Siapkan Diri untuk SNBT!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun