Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih Dekat Apa Itu "Gender"

22 Mei 2019   19:26 Diperbarui: 22 Mei 2019   19:52 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lalu bagaimana pandangan Islam tentang Gender? Islam diyakini oleh para pemeluknya sebagai Rahmatan Lil'alamin (Agama yang menebarkan rahmat bagi alam semesta). Salah satu bentuk rahmat itu ialah pengakuan Islam terhadap keutuhan kemanusiaan perempuan yang setara dengan laki-laki.

(Ingat! Makna dari setara itu beda dengan sama)

Islam mengakui adanya perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki, akan tetapi secara tegas, Islam melarang untu menjadikan perbedaan itu sebagai alasan untuk mengutamakan salah satu pihak (laki-laki atau perempuan) dan merendahkan pihak lainnya.

Ukuran kemuliaan seorang manusia dihadapan Allah swt adalah prestasi dan ketaqwaannya, tanpa membedakan jenis kelaminnya (Q.S Al Hujarat (49) ;13)

Perempuan dan laki-laki sama-sama berpotensi untuk menjadi manusia yang paling bertaqwa. Al Qur'a tidak menganut faham the second sex yang memberikan keutamaan pada jenis kelamin tertentu, atau the first ethnic, yang mengistemawakan suku tertentu. Setiap orang, tanpa dibedakan jenis kelaminnya dan suku bangsanya mempunyai potensi yang sama menjadi 'abid dan khalifah. (Q.S. an Nisa' (4) ;124) dan (QS. An Nahl (16);97)

Kaum perempuan di masa Rasulullah digambarkan sebagai perempuan yang aktif, sopan, dan terpelihara akhlaknya. Bahkan dalam Al Qur'an, figure ideal seorang muslimag di simbolkan sebagai pribadi yang memiliki kemandirian dalam bentuk kehidupan.

Diantaranya yang pertama, kemandirian dalam politik Al istiqlal as-siyasah yakni dalam Q.S al Mumtahanah (60);12, seperti figure ratu bilqis yang memimpin kerajaan ('arsyun 'azhim).

Yang kedua, yakni kemandirian dalam ekonomi al istiqlal al iqtishadi Q.s An Nahl(16);97 seperti figure perempuan pengelola peternakan dalam kisah Nabi Musa di Madyan Q.s al-Qashah (38);23.

Wallahu'alam_

Proses belajar, belajar berbagi untuk ingatan diri.

semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun