Mohon tunggu...
Dyna Analysa
Dyna Analysa Mohon Tunggu... Penulis cerita

minat membaca dan menulis tentang informasi dan wawasan terutama terkait dengan bidang lingkungan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Intuisi

26 September 2025   11:25 Diperbarui: 26 September 2025   11:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
INTUISI BY ANALYSA.D _CANVA

Apa Itu Intuisi?

Pernah nggak merasa "kayaknya ini jalan yang benar" atau "saya yakin orang itu bisa dipercaya" padahal belum punya alasan jelas? Itulah yang disebut intuisi---sebuah kemampuan memahami sesuatu secara cepat tanpa harus berpikir panjang. Dalam psikologi, intuisi sering dikaitkan dengan proses bawah sadar (unconscious processes) dan dikenal sebagai bagian dari System 1 dalam dual-process theory (Kahneman, 2011).

Kalau logika itu lambat dan penuh pertimbangan (System 2), maka intuisi itu cepat, otomatis, dan sering terasa seperti "insting".

Bagaimana Intuisi Bekerja?

Para peneliti menemukan bahwa intuisi muncul lewat gabungan pengalaman, emosi, dan pola yang tersimpan dalam otak.

  • Dual-Process Theory: Intuisi = System 1 (cepat, otomatis), Analisis = System 2 (lambat, reflektif).
  • Heuristik: aturan mental singkat yang membantu kita mengambil keputusan saat waktu terbatas.
  • Pengalaman: semakin sering seseorang menghadapi situasi tertentu, semakin tajam intuisi mereka (contoh: dokter senior yang bisa langsung "merasakan" diagnosis).
  • Emosi: studi dari Lufityanto, Donkin & Pearson (2016, Psychological Science) menunjukkan bahwa emosi non-sadar bisa meningkatkan ketepatan keputusan seseorang.

Kapan Intuisi Membantu?

  • Situasi darurat: ketika waktu terbatas, intuisi bisa menyelamatkan (contohnya pilot atau dokter gawat darurat).
  • Kondisi penuh informasi: saat otak "kebanjiran data", intuisi membantu menyaring mana yang penting.
  • Bidang keahlian tertentu: orang yang berpengalaman biasanya punya intuisi lebih tajam.

Kapan Intuisi Bisa Menyesatkan?

Meski berguna, intuisi tidak selalu benar. Ada beberapa risikonya:

  • Bias kognitif: intuisi bisa terjebak pada bias konfirmasi (hanya percaya info yang sesuai dengan keyakinan kita) atau stereotip.
  • Situasi baru: intuisi sering salah bila menghadapi hal yang benar-benar asing.
  • Emosi berlebihan: rasa takut, marah, atau terlalu percaya diri bisa membuat intuisi meleset.

Contoh Penelitian

  • Lufityanto et al. (2016): Emosi non-sadar membuat keputusan lebih akurat.
  • Pelaccia et al. (2023): Dalam pendidikan kedokteran, intuisi dokter berkembang lewat pengalaman dan feedback.
  • Primi et al. (2018): Intuisi berpengaruh pada pengambilan keputusan moral, khususnya dalam menolak tindakan yang menyakiti orang lain.

Diagram Sederhana: Cara Kerja Intuisi vs Logika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun