Mohon tunggu...
Diah Ayu Soleha
Diah Ayu Soleha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Massa dan Fenomena Viral: Dewa Kipas dan Kebangkitan Catur

26 April 2021   12:23 Diperbarui: 26 April 2021   14:02 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berita yang dimuat media, mulai dari media cetak hingga online selalu menyuguhkan informasi terbaru. Berita yang dimuat berbentuk feature yaitu karya jurnalistik yang menuturkan realitas sosial yang tengah terjadi di masyarakat dan sifatnya tidak basi (timeless).  Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi, muncul genre berita baru yang menarik yaitu berita viral.

Istilah “viral” merupakan hal yang baru dan erat kaitannya dengan dunia maya (cyberspace). Istilah ini digunakan untuk menyebut terjadinya penyebaran informasi melalui media online secara cepat sehingga menjadi populer dan menyedot perhatian orang banyak. Berita viral merupakan berita yang sengaja mengangkat peristiwa atau cerita yang saat itu tengah menjadi perbincangan di dunia maya. Berita viral akan terus di terus di blow up untuk menambah jumlah pembaca (viewers) dengan meningkatkan strategi 3S, yaitu Social (sosial), Share (bagikan) dan Speed (kecepatan).

Salah satu berita viral yang meyedot perhatian masyarakat di trimester pertama tahun 2021 ini yaitu fenomena ‘Dewa Kipas’. Dewa Kipas adalah nama akun yang dibuat pecatur Indonesia di platform Chess.com. Akun tersebut adalah milik seorang pria paruh baya bernama Dadang Subur. Polemik berawal dari pertandingan catur online antara Dewa Kipas dengan pecatur dunia yaitu Levy Riozman. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Dewa Kipas. Namun, kemenangan ini memicu kontroversi dan pemblokiran akun Dewa Kipas karena akun tersebut dicurigai telah melakukan kecurangan. Tidak terima dengan pemblokiran ini, anak Dadang Subur mem-blow up peristiwa ini. Senada dengan kekecewaan Pak Dadang dan anaknya, sebagian masyarakat Indonesia pun terpancing dan peristiwa ini menjadi viral dan banyak diperbincangkan. Masyarakat terbelah, sebagian mengamini kemungkinan Dewa Kipas melakukan kecurangan, sebagian merasa tuduhan kecurangan hanya disebabkan sentimen negatif semata dikarenakan Levy Riozman yang notabene pecatur dunia dikalahkan pecatur biasa asal Indonesia. Buntutnya, Levy kemudian menerima banyak komentar miring hingga tudingan dari masyarakat Indonesia. Ia bahkan sempat memblokir penonton Indonesia di akun Youtubenya meski saat ini sudah dibuka.

Permasalahan ini semakin pelik ketika pihak PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) angkat bicara. PB Percasi menyayangkan sikap netizen Indonesia yang terus menyerang Chess.com dan Levy Rozman. Percasi menilai serangan virtual itu secara tidak langsung akan memengaruhi nama baik Indonesia di mata dunia catur internasional. PB Percasi juga memaparkan hasil analisanya yang berdasarkan statistik tidak berpihak pada Dewa Kipas. Gonjang-ganjing ini menjadi semakin masif ketika Youtuber ternama Deddy Corbuzier mengundang Dewa Kipas di chanel Youtube nya. Perbincangan Deddy dan Dewa Kipas ditanggapi pecatur ternama Indonesia Irene Sukandar dengan mengirim surat terbuka. Menurut Irene Deddy Corbuzier tidak memberikan informasi secara lengkap. Irene Sukandar berharap Deddy Corbuzier melakukan klarifikasi untuk meluruskan polemik agar opini publik tidak melenceng. Permasalahan ini kemudian memasuki babak baru dengan disepakatinya Duel Catur antara Dewa Kipas dan Irene.

Duel tersebut begitu begitu menyedot perhatian masyarakat. Pertandingan ini memecahkan rekor pertandingan catur terbanyak yang ditonton secara langsung yaitu sebanyak 1,2 juta orang. Video Youtube-nya sendiri telah ditonton lebih dari 12 juta kali pertanggal 25 April 2021. Chess.com bahkan mencatat bahwa jumlah penonton duel ini 10 kali lebih banyak dibanding jumlah penonton turnamen catur dunia (World Championship).

Rangkaian demi rangkaian peristiwa viral ini tidak luput dari pemberitaan media. Pekerjaan media massa pada dasarnya adalah berisi realitas yang dikonstruksikan. Saat ini, hampir tidak ada orang yang bisa lepas dari terpaan media. Peran media sangat besar dalam menentukan gambaran realitas dari kenyataan yang sebenarnya. Dennis McQuail menyebutkan media dapat berfungsi sebagai jendela (widow)  yang membukakan cakrawala kita mengenai berbagai hal di luar diri kita tanpa campur tangan dari pihak lain. Realitas disampaikan apa adanya kepada publik. Selain itu media juga sebagai penunjuk arah, pembimbing atau penerjemah (signpost, guide, or interpreter) yang membuat audiens mengetahui dengan tepat apa yang terjadi dari laporan yang diberikannya. Melalui pemberitaan yang menyajikan perkembangan dan fakta-fakta terbaru dari peristiwa viral ini media telah memenuhi fungsinya sebagai widow dan guide tersebut.

Terkait sifat berita yang tidak bertahan lama, berita viral yang diangkat media pada dasarnya dapat digunakan sebagai momentum untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu misalnya dalam hal ini, sportifitas, semangat olahraga, atau membentuk image Indonesia di mata dunia karena berita ini tidak hanya viral di Indonesia namun juga mendapat perhatian Internasional. Momentum ini turut pula menghidupkan antusiasme masyarakat terhadap catur, sebuah cabang olahraga yang cukup senyap di negeri ini. Dengan demikian setiap momentum berita viral dapat dimanfaatkan media untuk menyisipkan pesan-pesan positif ke khalayak sehingga pengaruh dan kekuatan media turut membentuk terciptanya kehidupan yang baik di masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun