Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menebus "Dosa", Melepas "Kutukan"

2 Januari 2023   13:07 Diperbarui: 2 Januari 2023   18:43 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: jpnn.com

Malam ini, 02 Januari 2023, waktu setempat Manila, Philipines, bila tak ada aral Timnas Garuda Indonesia akan melakoni tanding terakhir dalam putaran grup A Piala AFF 2022. Dan, tanding terakhir di putaran grup ini adalah menghadapi Timnas Philipines. 

Dengan kata lain, tanding Timnas Garuda Indonesia kali ini merupakan tanding jawaban kepastian apakah Timnas Garuda mampu melenggang ke babak semifinal di ajang Piala AFF edisi ke-14. Dalam posisi ini, Timnas Philipineslah yang menjamu Timnas Garuda Indonesia atau Philipines sebagai tuan rumah tanding di putaran akhir grup A.

Di atas kertas dan pada prinsipnya dalam riwayat pertemuan pertandingan setiap kali menghadapi Timnas Philipines, Timnas Garuda boleh dibilang selalu unggul. Tercatat, sejak 1998 di ajang Piala AFF, Timnas Garuda meraih 5 kali kemenangan, sekali kalah 0-4 pada 2014, imbang 2-2 pada 2016, imbang 0-0 pada 2018. 

Hal in berarti, bahwa Indonesia masih unggul dalam riwayat pertemuan tanding dengan Philipines, yakni Menang - Kalah - Seri: 5 - 1 - 2 dalam delapan kali pertemuan di ajang Piala AFF sebelum 2022.

Akankah Timnas Garuda Indonesia mampu menyudahi tanding lawan Philipines dengan sebuah kemenangan dalam rangka melenggang menuju babak semifinal Piala AFF edisi ke-14 kali ini? 

Mengingat pada 3 tanding sebelumnya di putaran grup A, Timnas Garuda dengan hasil 2 kali menang atas Cambodia dan Brunei, imbang atas Thailand, telah memberikan gambaran tanding yang mencemaskan, menyesakkan nafas dada bagi kita sebagai pendukung total atas Timnas Garuda. Yakni, cara bermain bola yang masih kurang atau belum terpola. 

Sudah seharusnya dengan jujur diakui, meskipun pembesut dan peracik strategi bertanding kita adalah seorang STY yang nyata berkaliber Dunia sebagai couch sepak bola.

Bertalian dengan rumor-mitos "Dosa" dan "Kutukan" di sepanjang sejarah mengikuti ajang Piala AFF hingga edisi ke-13, Timnas Garuda Indonesia yang belum pernah sekalipun membawa Trofi AFF ke tanah air, wajarlah bila selalu disoal dan dipertanyakan dalam bingkai tanya, "Ada apa dengan Timnas Garuda Indonesia", koq setiap kali mengikuti ajang Piala AFF tak pernah mencicipi sebagai jawara ..?

Padahal, secara kasat mata dalam mencermati dan menilai secara simpel nan sederhana, sebenarnya Timnas Garuda masih memiliki peluang maupun potensi sebagai jawara di perhelatan sepak bola Asia Tenggara dalam tajuk Piala AFF ini. Namun, mengapa belum juga kesampaian sampai dengan gelaran ke-13 ..?

Apakah ini tentang mentalitas bertanding yang belum dimiliki oleh para punggawa Timnas Garuda , yakni mentalitas jawara di setiap pertandingan sepak bola internasional, khususnya pertandingan di ranah Piala AFF ini? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun