"Itu saja?"
"Sebentar. Kejadiannya pada 08 Juli, koq siarannya baru pada 11 Juli 2022? Itu keganjilan pertama yang paling sederhana. Lhawong ini menyangkut lembaga kepolisiian, koq? Dan, tak perlu kami perlebar dulu keganjilan selanjutnya ..."
Begitulah ujung dari deskripsi narasi artikel ini. Tentang terminologi ngerol, nerocosnya publik sebagai bentuk respons atau reaksi atas kasusnya Irjen FS yang bertebaran di segala lapisan dan kalangan, utamanya dari masyarakat netizen di ranah dunia maya. Dimana kosa kata ngerol secara leksikal adalah berkicau sambung menyambung tanpa putus (tentang burung). Dan, saya mencoba mengartikulasikannya ke dalam sebuah analogi dalam tajuk Sosial Budaya.
Sekian dan Terima Kasih, Salam Seimbang sebagai Satu Bangsa Indonesia_Nusantara dalam Bhinneka Tunggal Ika ...Â
*****
Kota Malang, Agustus di penghujung bulan, Dua Ribu Dua Puluh Dua.      Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI