Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Shalat sebagai Program Pembinaan Pembangunan Pribadi Muslim

7 Mei 2022   17:32 Diperbarui: 9 Mei 2022   08:42 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri.sas.mlg.apl.canva.komp

Secara prinsip shalat ini identik dengan berbagai kegiatan upacara pada korps militer. Yang mana tujuan upacara selain menanamkan disiplin , juga menguatkan doktrin-doktrin militer kepada anggota korpsnya. 

Dan, perlu diketahui institusi militer merupakan institusi yang solid dibandingkan dengan isntitusi-isntitusi lainnya, termasuk berbagai institusi keagamaan.  

Dengan kata lain, tradisi upacara dalam militer lebih berhasil, dibandingkan dengan shalat yang dilakukan umat muslim saat ini dalam membentuk keidsiplinan, kepatuhan terhadap nilai (ketentuan) yang digariskan, serta kesolidan dalam membangun korps atau organisasi. Padahal  shalat yang benar seharusnya akan menghasilkan output positif yang lebih baik dibandingkan upacara militer, karena doktrin-doktrin  yang ditanamkan dalam shalat bersumber dari Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan shalat yang benar, berarti kita sudah siap melakukan seluruh aktivitas sesuai ajaran Tuhan, aktivitas yang sarat dengan nilai-nilai kebajikan, perbuatan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip keseimbangan. Yakni, menjalani kehidupan yang bersih dari hal-hal yang tercela atau yang bisa merusak keseimbangan. Oleh karenanya, dalam beberapa ayat, kewajiban menegakkan shalat selalu diikuti dengan melaksanakan zakat (QS Al-Baqarah : 43, 110,  Al-Mujadalah : 13, dan lain-lain).

Sedangkan zakat dalam arti secara umum dan khusus adalah  membersihkan diri yang meliputi, sebagai berikut:

  1. Membersihkan fisik. Dalam penjelasan tentang puasa,  dipaparkan bawah hakikat puasa adalah untuk penggelontoran racun-racun dalam tubuh dengan harapan tubuh menjadi lebih bersih sehingga terjadi perbaikan metabolisme dan sistem keseimbangan tubuh .
  2. Membersihkan perilaku dari perbuatan yang tercela, yaitu melalui latihan pengendalian berbagai hawa nafsu dalam kegiatan puasa,  antara lain  nafsu keserakahan, nafsu syahwat,  nafsu emosional (amarah)  yang tak terkendali, dan lain-lain.
  3. Membersihkan harta-harta dari yang bukan menjadi hak kita, melalui kegiatan zakat dalam arti khusus. Jadi,  zakat dalam arti umum adalah pembersihan diri yang meliputi kegiatan puasa, bersih fisik dan perilaku, serta kegiatan zakat dalam arti khusus, yaitu bersih harta (pendapatan).

Dengan semua yang seba bersih (suci) "IDUL FITRI", ini akan menjadi modal kita kita untuk mewujudkan tatanan keseimbangan (Dinul Islam), yang berarti kita sudah siap memasuki gerbang surga (jannah), fid-dunya wal akhirat.

Demkianlah gambaran sistematis pembinaan Islam, yang diawali dengan syahadat, berkomitmen atau melakukan ikatan kontrak dengan Allah untuk siap menjadi hamba-hamba yang setia (QS Al-fatihah : 5). Selanjutnya dibina melalui shalat (upacara-upacara) ritual untuk menanamkan kedisiplinan, rasa persatuan, serta spirit yang kuat untuk patuh menjalakan semua ketentuan (ajaran) Allah. Kemudian, membersihkan kehidupan kita dari berbagai kekotoran fisik, perilaku dan harta ekonomi melalui zakat dan puasa. Dan yang terakhir adalah melakukan kegiatan haji.

Bagaimana dengan makna haji? Silakan mengikuti  pemaparan di Artikel kami selanjutnya. Sekian dan Terima Kasih.

Salam Satu Bangsa Indonesia_Nusantara, Salam PANCASILA ...

Kota Malang, Mei hari ketujuh, Dua ribu dua puluh dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun