Mohon tunggu...
Dyah RezaniaAmin
Dyah RezaniaAmin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengejar Sebuah Matahari

28 September 2019   21:34 Diperbarui: 28 September 2019   21:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku yang sedang belajar untuk mengerti banyak hal, mengejar MATAHARI melihat dunia lebih dekat.  memiliki banyak peran di dalam hidup ini sebagai anak, mahasiswa, dan sebagai sang pemimpi.

Aku bangga menyebut diriku sang pemimpi, aku bangga menyebut diriku sang pemimpi karena dengan bermimpi manusia akan selalu lebih bersemangat dengan mimpi - mimpi itu akan berjuang mewujudkan semuanya menjadi nyata dan membuktikan kepada mereka kalau menjadi sang pemimpi bukan hal bodoh. 

Aku adalah anak yang kadang egois, anak yang manja dan terkadang semua hal yang aku mau harus jadi kenyataan, tinggal merengek dan semua orang akan mengabulkannya.

Ada terlalu banyak orang yang peduli dan menyayangiku, aku bermimpi untuk bisa keluar dari kenyamanan ini melihat dunia luar, agar aku bisa melangkah untuk meraih matahariku, aku memilih untuk melanjutkan pendidikanku kejenjang yang lebih tinggi, agar kelak aku bisa mencapai matahariku. 

Dan mimpi itu lagi- lagi menjadi nyata pada akhirnya aku menemukan diriku meskipun tak sesuai yang aku harapkan disini saya merasa salah mengambil keputusan karena tak sesuai bidangku, dan aku mencoba untuk ikhlas menjalaninya meskipun itu sulit. 

Ada banyak mimpi yang ingin segeraku wujudkan, mimpi ini adalah janji kepada keluarga besarku, meraih matahariku itu demi keluargaku kelak akan kuceritakan akan banyak hal yang akan terjadi dalam perjalanan kehidupanku, banyak cerita sedih, cerita pahit yang akan kujalani.

Perjalanan ini adalah sebuah episode kehidupan, saat sebuah kisah ditutup akan ada kasih yang lainnya, masalah demi masalah akan selalu datang silih berganti, apakah aku akan jadi pecundang atau pemenang dan mimpi- mimpiku akan menjadi senjata berjuang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun