Mohon tunggu...
Dwi Yuliati
Dwi Yuliati Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Freelancer | Badminton Lovers

Man Jadda Wajadda

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerokan, Pengobatan Tradisional Jawa yang Masih Banyak Digemari

25 November 2017   19:41 Diperbarui: 25 November 2017   19:56 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram.com/sobat_hangat

Ketika sudah memasuki musim penghujan, maka perlu sekali bagi kita untuk tetap menjaga kesehatan. Cuaca yang buruk serta setiap hari diguyur air hujan juga dapat membuat badan kita menjadi kurang fit. Seringkali gejala yang muncul adalah masuk angin, sakit kepala, dan meriang. Masuk angin sudah menjadi penyakit yang biasa terjadi. Di saat pergantian musim seperti ini serta kondisi badan yang lelah maka tubuh sangat mudah sekali masuk angin.

Intensitas hujan yang terus meningkat belakangan ini membuat saya harus hujan-hujanan untuk berangkat maupun pulang kerja. Alhasil badanpun jadi masuk angin. Kalau masuk angin begini pasti yang pertama saya cari adalah ibu saya buat ngerokin badan.

Kerikan atau biasa saya menyebutnya dengan kerokan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara menekan dan menggeserkan benda tumpul (biasanya dengan uang logam atau koin) pada kulit sehingga akan menimbulkan warna merah pada kulit yang dikerok. Umumnya kerokan ini dilakukan di bagian punggung. Kerokan sebagai salah satu pengobatan tradisional yang masih digemari oleh masyarakat. Media kerokan selain dengan uang koin bisa pula menggunakan bawang merah. Biasanya kerokan dengan bawang merah ini digunakan untuk anak yang masih kecil.

Sebagai orang Jawa apalagi saya tinggal di desa, kerokan sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan ketika masuk angin. Termasuk pula di dalam lingkungan keluarga saya. Kerokan masih dipercaya menjadi cara tradisional yang ampuh untuk menyembuhkan masuk angin maupun sakit kepala. Banyak orang yang sudah merasakan manfaatnya. 

Saya sendiri ketika masuk angin lebih suka dikerok daripada harus periksa ke dokter, karena sudah takut duluan dengan jarum suntik. Apalagi harus minum obat yang pahit banget. Terlalu banyak menkonsumsi obat pun juga tidak bagus buat badan. Maka dari itu kerokan menjadi solusi pertama bagi saya ketika masuk angin melanda.

Entah sejak kapan kerokan ini bermula, tapi saya mengenal kerokan sudah sejak kecil. Pada saat itu untuk kerokan masih menggunakan minyak pet alias minyak tanah sebagai pelicin. Sehingga habis kerokan, bau dari minyak tanah sangat menyengat. Tapi saat ini sudah banyak yang menjual minyak putih maupun balsem, sehingga kerokan tidak lagi menggunakan minyak tanah karena disamping bau yang menyengat tapi juga karena minyak tanah sudah sangat langka sekali.

Saat ini sudah ada minyak putih atau balsem yang dapat digunakan sebagai pelicin untuk kerokan. Balsem yang pas buat kerokan yakni Balsem Lang. Balsem lang ini merupakan balsem yang terbuat dari campuran bahan-bahan alami. Balsem lang dengan aroma terapi mempunyai manfaat untuk mengatasi masuk angin, mual, pegal-pegal dan pusing. Balsem lang ini tidak lengket, sehingga sangat cocok sekali sebagai pelicin untuk kerokan. Jika tidak biasa kerokan, balsem lang bisa digunakan dengan mengoleskannya pada tubuh.

Bagaimana cara melakukan kerokan ?

Sebelum melakukan kerokan, bagian yang akan dikerok diolesi minyak putih atau balsem agar licin dan tidak menimbulkan rasa sakit di kulit. Kerokan ini umumnya dilakukan pada punggung dengan menggunakan koin atau uang logam. Kalau melakukan kerokan, saya pasti mencari uang logam yang tidak kasar dibagian pinggirnya, udah kebayang lah gimana sakitnya kalau kerokan pakai uang logam yang kasar.

Gerakan kerokan dilakukan dengan menggerakkan tangan secara berulang-ulang sehingga menimbulkan warna merah pada bagian yang dikerok. Ada semacam kepuasan tersendiri ketika kerokan itu bisa berwarna merah. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa hasil kerokan yang berwarna merah menandakan bahwa ia benar-benar merasakan sakit atau masuk angin. Sehingga dengan kerokan mereka berharap agar angin yang ada di dalam tubuh cepat keluar.

Kerokan Dengan Pola Tulang Ikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun