Mohon tunggu...
Wiwit SHM
Wiwit SHM Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Menjadi Istri dan Ibu yang terbaik buat keluargaku tercinta. Silahkan follow blog saya http://www.blogger.com/wiwitsuhaimi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salahkah Ibu Mengkhawatirkan Anaknya?

7 September 2012   05:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:49 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Pinjam motor dong ma...!” begitu kata anak gadisku, saat aku baru bangun tidur sore. Karena didesak, akhirnya aku serahkan juga kunci motornya. “Hati-hati kalau bawa motor, jangan kencang-kencang nak...!” nasehatku. Tapi dia seperti nggak dengar, karena keburu mesin motornya udah nyala.

Awalnya anak gadisku mutar-mutar komplek, dan balik lagi. Aku lega karena bawa motornyanggak jauh-jauh. Sebab dia belum mahir betul mengendarai motor, apalagi sampai kejalan raya.Bahaya kali.

Ditunggu-tungggu, eh...kok lama ya...? Akhirnya yang ditunggu nongoljuga. Dia langsung bawa motor masuk ruangan karena udah menjelang maghrib. Seperti biasa, waktu maghrib semua aktifitas distop sementara waktu. Aku langsung menyapa dan menyuruhnya untuk siap-siap melaksanakan kewajiban shalat maghrib tentunya.

Tapi kok ada yang aneh. Kemaren rasanya nggak ada tanda luka lebam dikaki dan ditangannya. Ketika ditanya, dia menjawab dengan enteng, “biasa kok ma, ini bekas luka yang lama, karena digaruk ya jadinya gini dech...!”.

Karena penasaran, saya terus bertanya dan menyelidiki. Rupanya motor yang dikendarainya tadi sore,stang kiri motor udah mering , kalau jalan motornya nggak lurus lagi, dan masih ada lagi yang nggak beres. Woooww rupanya anak gadisku jatuh saat mengendarai sepeda motor tadi sore. Tapi dia nggak berani bicara, mungkin takut dimarahi. Naahh... ini dia, alasan saya nggak mau beri kebebasan dalam mengendarai sepeda motor. Udah jatuh nggak ngaku lagi. Lebih bahaya lagikan...?

Sebenarnya saya marah, tapi karena melihat kaki dan tangannya luka dan bengkak, saya kantongin dulu dech, kasihan juga. Saya bantuin dia ngobatin kaki dan tangannya, sambil ngomel-ngomel, he...he...maklum emak-emak sich...!. kalau nggak ngomel, nggak seru rasanya dan nggak ramei nich rumah.

Esoknya... saya ngajak dia kedokter, takut kalau mengalami luka dalam. Hamdallah... kata dokter, “sepertinya hanya luka luar aja, nanti saya kasih obat makan dan obat salf untuk diloleskan dikaki dan tangannya.

Salahkah bila orang tua selalu mengkhawatirkan tingkah anak-anaknya...?. Mari kita lihat dengan kaca mata pergaulan anak-anak zaman sekarang. Masih duduk di SMP aja, anak-anak udah berani ugal-ugalan dijalan raya, tentu saja tidak menggunakan SIM. Karena pengguna SIM, syaratnya berumur 17 tahun keatas, baru lulus sensor (kayak difilm aja).

Ada lagi kejadian di kota Padang, seorang anak yang dibujuk sama teman wanitanya untuk dinnermalam diluar.Awalnya,anak ini sebut saja namanya Rara, nggak mau karena dia nggak pernah keluar malam.Dengan rayuan temannya, akhirnya Rara mau juga dinner malam sama temannya. Baru saja berada dalam mobil Avanza yang dikendarai laki-laki yang tak dikenalnya, sikap dan perlakuan kasar tak senonoh sudah menghadangnya dari tiga orang laki yang duduk disampingnya. Tapi teman wanita Rara diam dan senyam-senyum saja menyaksikan tingkah polah teman laki-lakinya. Semua pakaian Rara dilucuti, termasuk perhiasan, dompet, dan HP. Rara sadar bahwa dirinya telah dijebak dan sedang dalam bahaya. Menurut percakapan  yang didengar Rara,  dari laki-laki yang tak dikenalnya, dia akan dibawa ke Dumai, dan langsung keseberang. Sudah bisa dibayangkan ini kejahatan perdagangan wanita. Sementara kaca mobil gelap, musiknya distel keras-keras. Sulit baginya untuk lepas. Tapi dia yakin Allah pasti menolongnya, dia berdo’a mudah-mudahan mobil ini berhenti untuk alasan apalah, harapnya. Do’anya terkabulkan, saat mobil Avanza itu berhenti dan orang-orangnya keluar sebentar untuk mencari minuman, Rara berhasil lolos, dan diselamatkan oleh seorang bapak setengah tua. Lalu bapak itu memberikan ongkos pulang kerumahnya dan esok harinya, Rara melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ke Polres terdekat.

Begitukrisiskahpergaulan anak zaman sekarang ? Atau orang tua terlalu memberi kebebasan dalam segala hal, yang penting jaga kepercayaan orangtua. Okelah... bagi yang peka dan pintar menjaga diri serta jitu melihat situasi, kalau nggak malah jadi tumbal dari segala kejahatan. Apalagi lingkungan luar sangat besar pengaruhnya.

Nah... apakah seorang ibu tidak khawatir dengan pergaulan anak-anak zaman sekarang ? Duduk berdua dengan teman laki-laki aja yang katanya, “ah biasa kok, teman !” apalagi dengan kekasih hatinya.

Pergi sesama teman sebentar aja, tapi pulang terlambat. Apapun alasannya, seorang ibu pasti khawatir , apalagi ABG (anak baru gede), perempuan lagi. Kalau salah bila mendidiknya, bisa-bisa runyam jadinya. Ibarat mutiara nich, kalau tergores sedikit saja dan sinarmemudar, maka bentuknyaburam dan berkuranglah nilainya. Anak ABG ini nggak tahu apa resiko yang akan diterimanya. Yang penting bebas, nggak mau dikekang, jiwanya masih labil, dan pendidikan spiritualnya belum kokoh.Mau jadi apa sich, bentuk masa depannya kelak ?.

Nahh...gimana nich menurut teman kompasianer ...?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun