Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wisata Lebaran

7 April 2021   08:10 Diperbarui: 7 April 2021   08:23 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://otomotif.kompas.com

Di Negeri Paman Besut, menjelang lebaran petugas keamanan melakukan razia terhadap kendaraan pribadi dan angkuan umum antar kota antar propinsi diberhentikan di batas kota karena para punggawa Negeri Paman Besut melarang warganya mudik atau pulang kampung, kendaraan yang mengangkut pemudik diperintahkan putar balik kembali ke daerah asal.

Para punggawa negeri telah mengumumkan jauh-jauh hari kepada seluruh penduduk negeri mengenai larangan mudik dan pulang kampung, diumumkan pula bahwa tempat rekreasi dan wisata diperbolehkan beroperasi dengan berbagai persyaratan dan protokol. 

Sudah menjadi budaya dan tradisi setahun sekali, warga negeri paman besut pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman, mereka yang mencari nafkah di kota-kota besar se antero negeri punya organisasi atau komunitas, hal ini memudahkan mereka mengorganisir kegiatan lebaran setiap tahun.

Gito: "Bagaimana rencana mudik kita?"

Yono: "Tenaaaang, ketua pagoyuban kita sudah mencarter bis pariwisata yang bagus, nyaman untuk antar jemput kita sebelum dan sesudah lebaran"

Ternyata, saat puncak arus mudik dan arus balik lebaran, di semua jalan tol dan jalan arteri yang menghubungkan antar kota tak ada lagi lalu lalang angkutan umum, semua bis yang lalu lalang bertuliskan "Pariwisata", dan aparat keamanan tak menghentikan bis-bis yang hendak mengantarkan turis mengunjungi objek wisata jauh di luar kota.

Beberapa bis diberhentikan dan penumpangnya diperiksa karena dicurigai mereka bukan hendak berwisata tetapi hendak pulang kampung dan mudik lebaran, supir dan kernet bis saat ditanya tujuannya menjawab mereka menuju ke destinasi wisata favorit di ujung pulau terbesar negeri paman besut. Ketika diperiksa bawaan dan bagasi, tak ditemukan kardus-kardus atau tas bawaan pakaian untuk di kampung halaman, karena barang bawaan sudah dikirim melalui jasa ekspedisi secara terpisah dengan pemiliknya, sehingga di bis pariwisata hanya ada barang-barang yang diperlukan sepanjang perjalanan.

Bis-bis yang biasa melayani trayek antar kota dengan nama-nama tertentu, kini tak ada lagi, semua berganti tulisan dengan stiker besar bertuliskan "pariwisata", demikian juga bis-bis kecil travel yang menembus desa-desa terpencil kini berstiker "pariwisata".

Negeri paman besut seolah sedang mengadakan festival pariwata bersama, jalan antar kota penuh dengan angkutan "pariwisata", lokasi-lokasi wisata pun dipenuhi oleh penduduk yang datang bersama rombongan dari desa menggunakan bus "pariwisata", mereka bergembira menikmati indahnya alam sambil menikmati kuliner negeri yang beraneka, untuk melupakan sejenak kepenatan dan penderitaan mencari penghasilan di kota-kota besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun