Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Koruptor, Perokok, Pemburu Gratisan

23 November 2017   15:27 Diperbarui: 23 November 2017   15:31 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: huffingtonpost.com

Korupsi
Seolah jadi kelakuan yang sangat umum dan biasa, sehingga terasa banyak sekali orang yang pernah melakukan itu dan berita tentang koruptor tak pernah berhenti menghiasi berita di media cetak dan elektronik.

Merokok
Seolah jadi kelakuan yang sangat umum dan biasa, seolah tak ada bahaya dari kebiasaan merokok, ayah dan ibu merokok di rumah, anak, cucu dan menantu juga kecanduan rokok semua. Sejak Sekolah Dasar anak-anak di negeri ini sudah terbiasa merokok.

Pemburu Gratisan
Era demokrasi dan gemuruh kontestasi pemilihan kepala daerah dan kepala negara mengkampanyekan banyak hal serba gratis, sekolah maunya gratis sementara demi gengsi dan ambisi masuk sekolah swasta membayar puluhan juta pun dilakoni. Mungkin bergaya supaya seperti anak muda atau manusia masa kini yang sukses termakan iklan jadi rutin menghisap asap dan merokok tak henti, ketika sakit inginnya berobat gratis.

BJPS
Gaya hidup BJPS - Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita yang sedang trendi saat ini, mengumbar foto di media sosial bergaya sosialita bak pragawan dan pragawati, memakai busana bermerek kelas dunia, penghasilan pas-pasan tapi makan di tempat yang mahal dan gawai terbitan terbaru.

Kredit
Seolah jadi kelakuan yang sangat umum dan biasa, seolah tak ada bahaya dari kebiasaan kredit berbagai kebutuhan hidup. Ketiadaan angkutan umum dan buruknya sistem transportasi negeri direspon dengan kredit sepeda motor atau mobil. Alih-alih menuntut para kepala daerah yang mengumbar janji kampanya tapi tak bisa baguskan sistem transportasi umum, rakyat merasa lebih tajir memiliki kendaraan. Padahal di negeri yang makmur, rakyatnya enggan membeli sepeda motor atau mobil karena sistem transportasi sudah dikelola dengan baik.

Apakah mereka tak bersekolah?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun