Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi |Papa tak Menghilang

16 November 2017   14:59 Diperbarui: 16 November 2017   15:05 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Papa sudah biasa hadapi masalah macam ini, dan terbukti sudah menang berkali-kali, bahkan jabatan yang pernah lepas pun kembali digenggam dengan jumawa. 

Papa banyak temannya, mungkin dia mampir untuk menanangkan diri, karena siapapun orangnya yang berkali-kali ditembak akan merasa sakit terkena peluru penembaknya.

Papa mungkin sakit, tepatnya sakit hati, karena kemanakah teman-teman yang selalu baik selama ini, hingga dia dibiarkan terkapar di rumah sakit hanya ditemani alat-alat medis.

Papa mungkin sedang menenangkan diri, karena papa biasa dihormati dimanapun dia hadir, rumahnya didatangi polisi. 

Papa mungkin sedang mencari cara untuk kembali memenangkan pertarungan. 

Papa mungkin sedang menyiapkan amunisi yang akan diluncurkan untuk ditembakkan pada saat yang tepat.

Papa mungkin sedang lelah, dia tak ingin diganggu oleh siapapun. 

Papa tak menghilang, dia sedang tak ingin dipotret.

Papa tak menghilang, dia akan segera muncul.

Papa tak menghilang, dia harus memenuhi harapan banyak fans nya, foto dan liputannya bakal muncul lagi di media.

Papa tak menghilang?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun