Di SMP Global Islamic School, siswa disyaratkan untuk membuat karya tulis di kelas akhir. Tujuan membuat karya tulis diantaranya untuk melatih kemampuan siswa dalam bernalar kritis, dan kemampuan menulis ide atau hasil eksperimen secara sistematis. Dengan membuat karya tulis siswa juga dilatih untuk mengembangkan keterampilan membaca, melatih menggabungkan bahan bacaan dari berbagai sumber, dan memperluas wawasan keilmuan. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan karya tulis adalah satu semester sejak duduk di kelas 9.Â
Kegiatan diawali dari pemilihan judul yang menarik perhatian siswa. Ketika siswa merasa bingung guru pembimbing bisa memulai dengan pertanyaan, konten apa yang paling sering dibaca atau ditonton dalam seminggu terakhir? Ketika siswa bisa menjawab bisa dengan mulai diarahkan meneliti hal dari tayangan yang paling sering dikonsumsi oleh siswa. Kemudian siswa bisa mulai mengumpulkan data penelitian.
Pembimbingan terhadap karya tulis dilakukan seminggu sekali  oleh pembimbing yang merupakan guru mata pelajaran. Pada saat pembimbingan siswa dan guru berdiskusi mulai topik yang akan dipilih untuk ditulis, dan pembimbing mengarahkan tata cara penulisan.
Metode penelitian yang dilakukan dalam membuat tulisan bervariasi. Bisa eksperimen, observasi dan wawancara, studi kasus, maupun studi literasi. Karya tulis yang dibuat masih dalam bentuk penelitian sederhana yang terdiri dari tiga bab. Bab I pendahuluan, Bab II pembahasan dan bab III kesimpulan dan saran. Siswa banyak menulis hal yang dekat dengan kehidupan mereka. Seperti penulisan dengan judul,"Pengaruh Pandemi Covid 19 Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Global Islamic School." Ada juga yang menulis judul,"Pengolahan Daun Kering Menjadi Pupuk di Masa Pandemi."
Setelah karya tulis selesai, siswa membuat slide untuk presentasi. Hasil penelitian akan dipresentasikan di depan dua orang dewan penguji. Banyak slide yang dibuat sekitar 8-15 slide. Presentasi ini menguji kemampuan siswa menyampaikan secara lisan apa yang menjadi ide dan tulisannya. Siswa juga harus menjawab pertanyaan yang diajukan dewan penguji. Proses Tanya jawab dalam kegiatan ujian presentasi dilakukan dengan memperhatikan cara memberikan feedback yang baik. Penguji menggunakan acuan Ladder of Feedback dalam mengajukan pertanyaan.
 Ladder of feedback meliputi klarifikasi (mengajukan pertanyaan klarifikasi), nilai (memberikan komentar atas kekuatan yang terlihat), perhatian (memberikan perhatian jika ada yang kurang lengkap atau kurang sesuai dan menjadi perhatian, saran (memberikan saran untuk pengembangan, dan apresiasi (pujian untuk usaha yang dilakukan). Tujuan pemberian feedback dengan acuan  ladder of feedback untuk menanamkan pola pikir bertumbuh (growth mindset). Salah satu ide pola pikir bertumbuh adalah bahwa kesalahan dalam belajar itu wajar, jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.Â
Dalam kegiatan Presentasi karya ilmiah penilaian dan apresiasi  yang diberikan oleh penguji bukan dimaksudkan sekedar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dari siswa, tapi juga untuk memotivasi siswa dan membangun kesadaran bahwa proses lebih penting dari pada sekedar hasil. Siswa tidak hanya disampaikan bagus atau keren tapi juga disampaikan hal hal yang perlu dikembangkan, hal-hal yang unik dan menjadi kekuatan, sehingga siswa mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dirinya, untuk kemudian mengambil jalan untuk dapat mengembangkan diri.